Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 16 warga negara Indonesia berhasil diselamatkan dari perahu pembawa imigran yang terbalik di lepas pantai Malaysia dan menewaskan setidaknya 15 orang pada Kamis (3/9).
"Tim menemukan 19 orang selamat, 16 sudah teridentifikasi WNI, tiga lainnya belum teridentifikasi identitasnya, tapi terindikasi kuat WNI," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (4/9).
Iqbal lantas menjabarkan bahwa 16 WNI yang selamat terdiri dari 10 warga Aceh, dua orang asal Sumatera Utara, satu warga Sumatera Barat, dan 3 warga Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses kepulangan mereka akan segera diurus setelah post-mortem selesai dilakukan," kata Iqbal.
Sementara itu, Kemlu belum dapat konfirmasi lebih lanjut mengenai identitas 15 orang yang tewas. "Informasi yang saya dapat, 14 perempuan dan 1 laki-laki. Identifikasi sulit dilakukan karena di antara yang selamat saja, mereka tidak saling kenal," ucap Iqbal.
Perahu yang berlayar dari Sabak Bernam di negara bagian Selangor menuju Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, tersebut diperkirakan hanya dapat menampung 70 orang.
"Namun, menurut keterangan nelayan sekitar, ada 100 orang dalam kapal itu. Inilah kemungkinan penyebab kapal tenggelam," tutur Iqbal.
Hingga saat ini, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia, atau APMM, masih terus berupaya mencari korban lainnya. Sebanyak 14 armada militer pun diterjunkan dalam operasi pencarian.
"Tim SAR terdiri dari 7 kapal maritim Malaysia, 3 kapal AL Malaysia, satu kapal dari PDRM, dan 3 pesawat diturunkan untuk cari korban yang belum ditemukan. Kita tunggu," kata Iqbal.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, menyatakan bahwa kedutaan tengah mengumpulkan foto jenazah dan informasi dari keluarga yang mendatangi KBRI Kuala Lumpur untuk melaporkan kehilangan kerabat mereka.
"Pengumpulan foto dimulai hari ini, sementara kami menunggu post-mortem dari pihak rumah sakit, seperti sidik jari dan DNA," kata Hermono.
Menurut Harmono, perahu yang terbalik itu diduga membawa puluhan WNI pekerja di Malaysia tanpa dokumen lengkap. Para WNI ini ingin kembali ke tanah air bukan melalui jalur legal.
(ama/ama)