LAPORAN DARI TURKI

Kenalkan Selin, Pilot Wanita Termuda Turkish Airlines

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 18:55 WIB
Wanita di Turki telah menikmati emansipasi yang luas, mengecap pendidikan tinggi dan berkarier di bidang yang disukai, termasuk menjadi pilot.
Selin Rudar telah tiga tahun menjabat sebagai kopilot Turkish Airlines, maskapai terbesar di Turki yang terkenal membuka pintu bagi wanita. (Dok. Fatih Mehmet Koksoy)
Ankara, CNN Indonesia -- Wanita di Turki telah menikmati emansipasi yang luas, mereka bisa mengecap pendidikan setingginya dan berkarier di bidang yang mereka suka, bahkan di pekerjaan yang didominasi kaum Adam. Salah satunya pekerjaan yang mulai dilirik wanita adalah pilot.

Adalah Selin Rudar, wanita muda nan cantik yang telah tiga tahun terakhir menjabat sebagai kopilot Turkish Airlines. Maskapai terbesar di Turki itu memang terkenal membuka pintu bagi wanita. Tidak kurang dari 83 pilot wanita bekerja di maskapai tersebut.

"Saya menghabiskan empat tahun belajar di sekolah penerbangan sebelum menjadi pilot. Pesawat pertama yang sama terbangkan secara solo adalah Cessna 170 pada usia 19 tahun," kata wanita berusia 25 tahun ini dalam pertemuan dengan CNN Indonesia di Ankara, Minggu (6/9), di sela-sela pertemuan W20 yang merupakan rangkaian dari KTT G20.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilot wanita termuda di Turkish Airlines ini mengaku tidak mendapatkan perlakuan khusus karena dirinya perempuan di perusahaan penerbangan itu. Bahkan pakaian yang dikenakannya pun tidak berbeda dengan pilot pria.

Selin menjadi kopilot untuk penerbangan ke berbagai negara di Afrika dan Eropa. Biasanya dia memegang kendali untuk pesawat Boeing 737 atau Boeing 777.

Tapi tidak bica dipungkiri, wanita menjadi pilot bukan hal yang umum. Biasanya yang paling terkejut adalah para penumpang ketika mengetahui pilot mereka adalah wanita, masih muda pula.

"Banyak orang yang berpikir wanita tidak bisa menerbangkan pesawat sebesar ini. Tapi menjadi pilot bukan soal kekuatan, melainkan pendidikan," ujar Selin.

Wanita berambut pirang ini telah memiliki 2.000 jam terbang sejak berada di kokpit. Butuh setidaknya 4.500 jam terbang untuk bisa menjadi kapten, atau sekitar tiga tahun lagi bagi Selin.

Selin mengaku terinspirasi untuk menjadi pilot dari pamannya yang berprofesi serupa. Putri kedua dari tiga bersaudara ini mengatakan, ayahnya yang seorang insinyur dan ibunya yang ibu rumah tangga mengaku tidak keberatan, bahkan mendukung niat anaknya.

"Banyak yang mengatakan wanita tidak cocok untuk pekerjaan ini, tapi saya mendapatkan dukungan dari keluarga," ujar Selin.

Hal yang Selin sukai dari profesi ini adalah karena bisa membawanya ke banyak tempat. Salah satu yang dia sukai adalah terbang menuju Afrika. "Tapi saya juga ingin sekali terbang ke Swiss karena pemandangannya sangat indah," ujar Selin.

Menjadi pilot, pengalaman menakutkannya adalah ketika harus berhadapan dengan cuaca buruk di udara. Tapi hal ini justru yang membuatnya merasa kuat sebagai wanita, karena tidak semua pria bisa menghadapinya.

"Saya merasa spesial saat menghadapi bahaya di udara, sangat menghadapi cuaca buruk, membuat saya merasa memiliki kekuatan," ujar Selin melanjutkan.

Tapi Selin mengakui menjadi seorang pilot wanita akan menyulitkannya jika nanti dia ingin berkeluarga dan memiliki anak.

"Untuk saat ini saya menikmatinya. Tapi nanti ketika berkeluarga akan sulit. Saya akan jarang bertemu dengan anak-anak saya karena penerbangan yang jadwalnya bisa kapan saja," kata Selin menjelaskan.

Ozlem Salihoglu, wanita yang menjadi wakil presiden senior Turkish Airlines mengaku bangga dengan kehadiran wanita di jajaran penerbangnya. Ditemui di Istanbul, Salihoglu mengatakan bahwa wanita terkadang lebih unggul dari pria, terutama dalam hal kedisiplinan,

"Saya sangat bangga memiliki pilot-pilot wanita yang berbakat. Wanita bisa melakukan pekerjaan ini karena menjadi pilot adalah soal menguasai teknologi dan pendidikan," ujar Salihoglu.

Pertemuan W20 atau Women 20 adalah konferensi yang diikuti oleh banyak wanita dari seluruh negara anggota G20. Tujuan dari konferensi ini adalah untuk membahas isu-isu yang dihadapi wanita belakangan ini. Salah satunya adalah mencari cara memenuhi target menutup celah jumlah pekerja wanita-pria hingga 25 persen di tahun 2025. (ama/ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER