Tersangka Bom Bangkok Akui Miliki Bahan Peledak

CNN | CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2015 16:24 WIB
Salah satu tersangka bom Bangkok yang kini ditahan polisi Yusufu Mieraili telah mengaku bahwa dia memiliki bahan peledak yang ditemukan di apartemennya.
Salah satu tersangka bom Bangkok yang kini ditahan polisi Yusufu Mieraili telah mengaku bahwa dia memiliki bahan peledak yang ditemukan di apartemennya. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Thailand mengumumkan bahwa salah satu tersangka bom Bangkok yang ditangkap telah mengaku memiliki bahan peledak.

Pekan lalu, Yusufu Mieraili itu ditangkap ketika mencoba melarikan diri melintasi perbatasan Thailand dengan Kamboja. Juru Bicara Kepolisian Thailand Prawut Thavonsiri juga mengatakan Yusufu membawa selembar kertas yang tertulis rumus kimia untuk membuat peledak.

"Kami telah memberitahukan (Yusufu) dakwaan atas kepemilikan bahan peledak oleh pemerintah. Ia mengetahui itu dan mengakuinya,” kata Prawut, pada Senin (7/9), dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusufu tinggal bersama pria bernama Adem Karadak, yang ditangkap di sebuah apartemen yang digerebek polisi pada 29 Agustus lalu.

Di apartemen itu, polisi menemukan sejumlah bahan peledak. Penyelidikan lebih lanjut menunjukan bahwa sidik jari Yusuf ditemukan di bahan peledak tersebut.

Dalam penggerebekan itu, polisi juga menemukan setumpuk paspor palsu, yang diduga digunakan oleh Yusuf dan Adem untuk berpergian.

Sementara itu, kedua tersangka lain masih berada di Turki, diidentifikasi bernama Emrah Davutoglu dan Wanna Suansan. Wanna diyakini berkebangsaan Thailand, sementara Davutoglu berkebangsaan Turki.

Bom di Kuil Erawan, Bangkok, pada 17 Agustus lalu, menewaskan 20 orang, sebanyak 14 diantaranya merupakan warga asing, termasuk seorang warga negara Indonesia.

Sebelumnya, tes forensik terhadap tersangka lainnya menunjukkan bahwa bukti di lokasi bom Kuil Erawan, Thailand, tidak sesuai dengan DNA tersangka asing yang dibekuk akhir pekan lalu.

Padahal, tes DNA ini penting dilakukan untuk menentukan apakah tersangka yang belum dipublikasikan identitasnya itu merupakan tersangka utama pengeboman di kuil Erawan, yang terekam dalam kamera CCTV. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER