Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, mengatakan bahwa Tehran tidak akan melakukan negosiasi lain dengan Amerika Serikat setelah kesepakatan nuklir tercapai.
"Kami bernegosiasi dengan AS dalam isu nuklir karena alasan tertentu. (Pihak Amerika) bersikap baik selama pembicaraan, tapi kami tidak akan melakukan negosiasi dengan Amerika dalam isu lain," tulis Khamenei dalam laman resminya, Rabu (9/9).
Khamenei lantas menjabarkan alasan sikap Iran yang tidak mau bernegosiasi lagi dengan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang Amerika tidak menyembunyikan dendam mereka terhadap Iran. Amerika dalam Kongres meloloskan undang-undang untuk melawan kami. Negosiasi adalah alat bagi mereka untuk memengaruhi Iran dan untuk mencapai tujuan mereka," tulisnya.
Komentar ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Iran, Hassan Rouhani. Pada Selasa (8/9), Rouhani mengatakan bahwa Iran siap melakukan pembicaraan dengan AS untuk menangani perang sipil di Suriah.
Teheran dan Washington merupakan rival lama. Namun, hubungan kedua negara mulai mencair sejak dimulainya pembicaraan kesepakatan nuklir Iran.
Beberapa delegasi diplomatik tinggi Eropa pun menyambangi Iran setelah berpuluh tahun terisolasi akibat sanksi internasional.
Presiden AS, Barack Obama, juga akhirnya berhasil merengkuh 42 suara Senat atas kesepakatan nuklir Iran setelah sebelumnya ditentang oleh Partai Republik dan pihak pro-Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kesepakatan nuklir ini merupakan ancaman bagi negaranya.
Sebaliknya, Iran juga menganggap Israel merupakan ancaman bagi negaranya.
"Insya Allah, tidak akan ada lagi rezim Zionis dalam 25 tahun. Sementara itu, semangat pahlawan jihad Islam tidak akan membiarkan Zionis hidup damai," kata Khamenei.
(stu/stu)