Berlin, CNN Indonesia -- Pemerintah Jerman terpaksa memperketat perbatasan sejak Minggu (13/9) setelah aliran imigran dari Suriah dan Irak ke negara itu semakin membludak dan tidak terkendali.
Menurut Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere, pengetatan perbatasan akan diterapkan sementara di perbatasan selatan dengan Austria yang menjadi pintu masuk ribuan imigran sejak Kanselir Angela Merkel membuka pintu lebar-lebar bagi pengungsi pekan lalu.
Maiziere berdalih, langkah ini dilakukan demi ketertiban para imigran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan langkah ini adalah untuk membatasi aliran pengungsi dari Jerman dan demi mengembalikan ketertiban prosedural bagi warga yang ingin memasuki negara ini," kata Maiziere, dikutip Reuters.
Jerman menghentikan perjalanan kereta dari dan menuju Austria selama 13 jam, ujar Jawatan Kereta Federal Austria dalam akun Twitternya. Moratorium perjalanan ini akan berlangsung mulai dari pukul 5 sore pada Minggu hingga 6 pagi, Senin.
Jerman yang memiliki kebijakan terbuka bagi pengungsi dibanjiri imigran Suriah dan Irak yang lari dari perang. Kota Munich mencatat ada sedikitnya 63 ribu pencari suaka yang masuk dalam dua pekan terakhir.
Tahun ini telah 450 ribu pencari suaka yang masuk ke Jerman. Sedikitnya 10 ribu orang tiba di negara itu per harinya.
Pemerintah Jerman mulai kewalahan dan meminta negara Eropa lainnya untuk turut menampung pengungsi. Pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyerukan kuota bagi negara Eropa lainnya untuk membagi penampungan bagi 120 ribu pengungsi di Italia, Yunani dan Hungaria.
Pemerintah Eropa juga berupaya mencegah tindakan berbahaya yang dilakukan para pengungsi demi mencapai negara tujuan. Beberapa jam sebelum pengumuman oleh Jerman kemarin, ditemukan 42 orang pengungsi di dalam truk berpendingin di timurlaut Austria, sekitar 50 kilometer dari perbatasan Jerman.
Beruntung, puluhan orang yang juga terdiri dari wanita dan anak-anak itu dalam keadaan selamat dan sehat.
Nasib baik tidak dialami oleh sekitar 70 orang pengungsi yang ditemukan tewas di dalam sebuah truk berpendingin yang ditinggalkan gembong penyelundup manusia di jalan tol Austria.
Sedikitnya 30 orang, setengahnya anak-anak, ditemukan tewas di pantai Farmakonisi, Yunani, pada Minggu, diduga setelah kapal mereka terbalik.
Sebuah kapal juga terbalik di Laut Aegean, berisikan 125 orang imigran. Tim SAR berhasil menyelamatkan 68 orang, dan 28 lainnya ditemukan tewas. Sebanyak 29 pengungsi berhasil berenang ke tepi pantai.
(den)