Uni Eropa Gagal Sepakati Kuota Pengungsi

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2015 15:02 WIB
Para menteri dalam negeri Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan bulat terkait relokasi ratusan ribu pengungsi yang memasuki Yunani, Italia dan Hungaria.
UNHCR menunjukkan sedikitnya 366 ribu imigran sudah menyeberangi laut mediterania ke Eropa, dengan mayoritas menuju Eropa Barat, termasuk Jerman. (Reuters/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para menteri dalam negeri Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan bulat dalam rapat darurat pada Senin (14/9) terkait jumlah kuota untuk merelokasi 120 ribu pengungsi yang masuk ke Uni Eropa melalui Yunani, Italia, dan Hungaria.

"Ya, tidak semua menteri sependapat pada saat ini," kata Menteri Luar Negeri dan Hubungan Eropa Luxembourg, Jean Asselborn, pada konferensi pers di Brussels, sesaat setelah rapat, dikutip dari Al-Arabiya.

Meski demikian, Asselborn memaparkan bahwa mayoritas menteri mendukung adanya relokasi pengungsi. Rapat berikutnya soal permasalahan ini akan digelar pada Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisaris Migrasi Uni Eropa, Dimitris Avramopoulos menambahkan, "Kami tidak menghasilkan perjanjian yang kami inginkan terkait relokasi 120 ribu pengungsi."

Para menteri akan mendiskusikan rencana yang diusulkan sejak pekan lalu oleh ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker untuk mendistribusikan 120 ribu pengungsi dari Yunani, Italia dan Hungaria yang kewalahan menampung pengungsi.

Rencana ini menghadapi perlawanan sengit dari sejumlah negara Eropa timur.

Menteri Dalam Negeri Slovakia, Robert Kalinak menyatakan negaranya, Republik Ceko dan sejumlah negara lain menolak rencana tersebut, dan menyerukan digelarnya KTT para pemimpin Uni Eropa untuk membahas krisis pengungsi.

"Tidak ada konsensus, beberapa negara tidak setuju. Bukan hanya kami atau Republik Ceko, tetapi negara-negara lain juga," kata Kalinak, dikutip dari kantor berita Ceko, CTK.

Meski demikian, dalam pertemuan tersebut para menteri secara resmi menyetujui rencana yang pertama kali diusulkan pada Mei lalu untuk memindahkan 40 ribu pencari suaka dari Yunani dan Italia selama dua tahun ke depan. Jumlah tersebut merupakan kuota yang disarankan Komisi Eropa.

Sementara, Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere menyatakan menyesalkan tidak ada suara bulat terkait kuota pada pertemuan tersebut. Maiziere menyanyangkan relokasi pengungsi harus menanti keputusan dari pertemuan yang akan digelar Oktober mendatang.

Wakil Presiden Uni Eropa, Frans Timmermans menyatakan bahwa "jumlah kuota yang (disepakati) saat ini terlalu sedikit," dan memperingatkan krisis Eropa berisiko semakin buruk mendekati musim dingin.

UNHCR menunjukkan sedikitnya 366 ribu imigran sudah menyeberangi laut mediterania ke Eropa. Mayoritas menuju Eropa Barat, seperti Jerman, negara penampung pengungsi terbanyak. Pada akhir pekan lalu saja,  Jerman menerima 18 ribu pengungsi. 

Jerman memiliki daya tarik sangat kuat bagi para pengungsi karena tiga pilar penting, yaitu demokrasi kuat, sejarah panjang penerimaan imigran, dan stabilitas ekonomi.

Sementara, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, pada awal September lalu menyatakan bahwa krisis pengungsi di Eropa merupakan "masalah Jerman," karena sebagian besar pengungsi ingin mengajukan suaka ke Jerman. 
(stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER