Pendukung Sebut Obama Muslim, Trump Dituntut Minta Maaf

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Sep 2015 04:36 WIB
Seorang pendukung Trump menyebut Obama seorang Muslim, namun Trump tak menegur atau membetulkan tuduhan itu.
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump (REUTERS/Mike Stone)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump tengah disorot karena pernyataan seorang pendukungnya dalam kampanye yang menyebut Presiden Barack Obama sebagai seorang Muslim.

Trump sendiri memang tak pernah berhenti melontarkan pernyataan kontroversi dan cenderung rasial. Dia sebelumnya pernah meragukan apakah Obama benar lahir di Amerika.

Namun kini, giliran pendukungnya yang berulah.  Saat kampanye di Rochester, New Hampshire, pada Kamis (17/9), Trump berdiri di samping seorang pria yang mengatakan, "Kita mempunyai masalah di negara ini. Yaitu Muslim."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu presiden kita adalah salah satunya. Bahkan, kita juga tahu dia bukan orang Amerika," ujar pria itu. Mendengarnya, Trump sama sekali tidak menginterupsi pria itu, atau membetulkan pernyataannya.

Pernyataan bernada rasial dan salah inilah yang mengundang komentar dari rivalnya di Partai Republik, Senator Lindsey Graham. Dia menyatakan Trump sudah melewati garis batas, dan seharusnya mengoreksi pernyataan si pria.

"Jika saya Donald Trump, di televisi nasional, saya akan mengatakan 'saya menanganinya dengan buruk dan saya akan meminta maaf untuk itu'," ucapnya, dikutip dari Reuters, Jumat (18/9).

Obama sendiri adalah seorang Kristen dan dikenal rutin ke gereja.

"Apakah ada yang benar-benar terkejut bahwa ini terjadi di kampanye Donald Trump?" kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest kepada wartawan ketika ditanya tentang kontroversi terbaru Trump.

Sementara itu bakal calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan Bernie Sanders mengkritik tajam pernyataan Trump.

"Ia tahu dan seharusnya memang tahu itu keluar dari batas, tidak benar, dan dia seharusnya mengoreksi dan meminta maaf," kata Clinton di Durham, New Hampshire.

Catatan redaksi: Berita ini diperbaiki pada Minggu (20/9) pukul 17.00 WIB, untuk mengoreksi bahwa yang menyebut Barack Obama Muslim adalah pendukung Donald Trump, bukan Trump sendiri. (tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER