Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam kondisi ekonomi yang babak belur dan terbelit skandal korupsi, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi melantik kabinet baru, hari ini.
Kabinet baru pemerintahan Mesir mencakup 16 menteri baru dan 33 kursi pembantu pemerintah. Seperti dilansir dari pemberitaan Reuters, salah seorang menteri yang menurut sang presiden merupakan pembantu terbaiknya diangkat menjadi perdana menteri.
Ia adalah Sharif Ismail, yang menjabat sebagai menteri perminyakan dalam kabinet sebelumnya. Menurut pemerintah, Ismail dipandang sebagai teknokrat veteran yang berpengalaman. Sharif sempat bekerja di perusahaan minyak milik negara sebelum ia bergabung di kabinet pada 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat senior dari dalam pemerintahan mengatakan bahwa perombakan kabinet tersebut dimaksudkan untuk "memompa darah baru”. Perombakan yang berlaku sekarang ini, merupakan yang terbesar sejak al-Sisi memenangkan pemilihan tahun lalu.
Presiden al-Sisi selama ini telah mengambil keputusan-keputusan penting tanpa adanya parlemen. Termasuk keputusan penting pemotongan subsidi pemerintah untuk menghindari kerusuhan.
Parlemen baru diharapkan akan mulai bekerja pada akhir tahun ini. Salah satu tugas utamanya adalah meninjau kembali undang-undang. Sementara itu beberapa menteri seperti, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehakiman dan Menteri Keuangan tetap dipertahankan dalam kabinet baru.
(sip)