Uni Eropa Didesak Bantu Negara-Negara Tetangga Suriah

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 24 Sep 2015 03:53 WIB
Inggris dan Perancis menilai Uni Eropa harus lebih membantu negara-negara tetangga Suriah agar dapat menampung pengungsi lebih banyak.
Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan Inggris akan menampung hingga 20 ribu pengungsi Suriah dari sejumlah kamp pengungsian di Libanon atau negara tetangga Suriah selama lima tahun ke depan. (Reuters/Marko Djurica)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Perancis Francois Hollande sepakat bahwa Uni Eropa harus mencari cara untuk membantu negara-negara tetangga Suriah agar dapat menampung lebih banyak pengungsi.

Dalam pertemuan yang digelar di London pada Selasa (22/9) malam, sebelum KTT Eropa, Cameron dan Hollande juga menyatakan negara anggota Uni Eropa harus berupaya mengembalikan pengungsi yang tidak "benar-benar mencari suaka" ke negara asalnya.

"Soal migrasi, mereka sepakat pertemuan Dewan Eropa besok harus berfokus pada pendekatan yang lebih komprehensif, dan bantuan yang lebih khususnya untuk negara-negara tetangga Suriah agar dapat menampung lebih banyak pengungsi," kata juru bicara Cameron dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Inggris menerima kritikan pedas dari Uni Eropa karena tidak menampung lebih banyak pengungsi. Bulan ini, Cameron menyatakan Inggris akan menampung hingga 20 ribu pengungsi Suriah dari sejumlah kamp pengungsian di Libanon atau negara tetangga Suriah selama lima tahun ke depan.

Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan jumlah pengungsi yang tiba di Jerman, yang tahun ini diperkirakan mencapai 800 ribu.

Kritikan ini muncul di saat Inggris berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa dan menyelenggarakan referendum pada 2017 mendatang, yang akan menentukan apakah Inggris akan tetap berada di Uni Eropa atau tidak.

Baik Cameron dan Hollande akan menghadiri KTT darurat Uni Eropa pada Rabu (23/9) di Brussels, Belgia. Dalam KTT itu, para pejabat Uni Eropa akan membahas peningkatan bantuan untuk pengungsi suriah di Turki dan negara Timur Tengah.

Pertemuan itu juga akan membahas upaya untuk memperketat kontrol di sejumlah wilayah perbatasan Uni Eropa.

Ratusan ribu imigran dan pengungsi dari negara-negara konflik tiba di Eropa beberapa bulan terakhir, menimbulkan perbedaan pendapat di antara negara anggota Uni Eropa soal cara menanggulangi arus imigran ini.

Para menteri dalam negeri anggota Uni Eropa pada Selasa (22/9) sepakat untuk mendistribusikan 120 ribu imigran yang masuk melalui Yunani, Hungaria dan Italia, ke 28 negara anggota Uni Eropa.

Meski demikian, keputusan ini dinilai melebarkan jurang antara negara-negara Eropa Barat dan Eropa Timur. Negara-negara Eropa Barat mendukung sistem kuota pengungsi tersebut, sementara sejumlah negara Eropa Timur, Republik Ceko, Slovakia, Rumania dan Hungaria, menentang rencana itu. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER