Jakarta, CNN Indonesia -- Harian Washington Post melaporkan bahwa Iran mengimplikasikan akan melepaskan tahanan Amerika Serikat, jika AS melakukan yang sama terhadap tahanan Iran.
"Jika Amerika mengambil langkah-langkah yang tepat dan membebaskan mereka, tentu kondisi yang tepat akan terbuka dan akan tercipta situasi yang tepat bagi kami untuk melakukan segala sesuatu dalam kekuasaan kami dan lingkup kami untuk mengangkat tentang kebebasan warga Amerika yang ditahan di Iran juga," kata Presiden Iran Hassan Rouhani
CNN Christiane Amanpour, Minggu (27/9).
Saat ini terdapat tiga warga negara Amerika yang ditahan oleh Iran dan satu orang yang menghilang setelah mengunjungi negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rezaian, yang memiliki paspor AS dan Iran, telah jadi tahanan di Iran lebih dari setahun setelah ditahan atas tuduhan spionase dan pelanggaran lain. Persidangan atasnya dilakukan secara tertutup.
Tahanan lain adalah Amir Hekmati, seorang mantan marinir yang divonis hukuman mati pada Januari 2012 atas tuduhan spionase, mengobarkan perang terhadap Tuhan, dan merusak bumi, menurut situs Free Amir yang dibuat oleh pendukungnya; dan Saeed Abedini, pastor Amerika kelahiran Iran yang ditahan pada 2012, dan divonis penjara delapan tahun atas tuduhan percobaan mengacaukan pemerintahan Iran.
Seorang warga AS yang hilang adalah
Robert Levinson, mantan agen FBI dan kontraktor CIA. Ia dinyatakan hilang pada 2007 setelah mengunjungi Iran, namun pejabat Iran menolak bahwa mereka mengetahui keberadaan Levinson.
Karena Iran telah mencapai kesepakatan nuklir dengan beberapa negara dunia termasuk AS, maka Rouhani mengatakan tak ada alasan untuk menahan warga AS yang ditahan atas tuduhan pelanggaran sanksi yang kini telah dicabut.
“Saat ini ada beberapa warga Iran yang dipenjara AS, yang dipenjara atas aktivitas terkait dengan industri nuklir di Iran,” kata dia, lewat penerjemah.
“Karena sanksi sudah dicabut, mengapa menahan warga Amerika itu di penjara? Jadi mereka mesti dibebaskan,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, yang berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umumum PBB, ditanyakan pada Minggu apakah ia mendukung pertukaran tahanan tersebut.
“Saya belum mendengar langsung dari pihak Iran soal itu. Kita sudah melakukan beberapa pembicaraan namun kita akan tunggu dan lihat di mana posisi kita,” lanjut Kerry.
(stu)