Uni Eropa Kirim Pengawas untuk Amati Pemilu Myanmar

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 23:58 WIB
Uni Eropa untuk pertama kalinya ke Myanmar akan mengirimkan pengawas ke Myanmar demi mengamati pemilu demokratis pertama di negara itu.
Partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi diperkirakan akan menerima dukungan yang besar dari rakyat Myanmar lelah akan dominasi militer di pemerintahan Myanmar saat ini. (Reuters/Cathal McNaughton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Uni Eropa mengumumkan pada Selasa (29/9) akan mengirimkan pengawas untuk pertama kalinya ke Myanmar demi mengamati pemilu demokratis pertama di negara itu.

Myanmar akan menyelenggarakan pemilu pada 8 November mendatang. Pemilu ini akan menjadi pemilu paling bebas pertama bagi Myanmar sejak memeluk demokrasi empat tahun lalu.

"Misi ini menegaskan komitmen lanjutan Uni Eropa untuk mengawasi transisi demokrasi Myanmar," kata kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, dikutip dari Channel NewsAsia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilu yang diselenggarakan di lingkungan yang damai dan inklusif akan membantu mengkonsolidasikan reformasi di negeri ini," kata Mogherini.

Misi pemantauan Uni Eropa terdiri sembilan pengawas pemilu ditambah 30 pengamat jangka panjang dan 62 pengawas jangka pendek.

Diplomat Uni Eropa dan misi terpisah dari Parlemen Eropa juga akan mengamati jalannya pemungutan suara.

Partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi diperkirakan akan menerima dukungan yang besar dari rakyat Myanmar lelah akan dominasi militer di pemerintahan Myanmar saat ini.

Partai ini memenangkan pemilu pada 1990, tetapi militer Myanmar menolak hasil pemilu tersebut dan berulang kali menjatuhkan hukuman tahanan rumah kepadanya hingga 2010.

Suu Kyi memenangkan kursi di parlemen pada 2012 ketika dominasi militer di parlemen mulai berkurang. Meski demikian, Suu Kyi tidak dapat mencalonkan diri karena undang-undang di Myanmar tidak membolehkan calon presiden yang memiliki pasangan atau anak berkewarganegaraan asing.

Partai NLD berjanji akan mengurangi peran militer dan mengamandemen undang-undang yang memberatkan Suu Kyi tersebut.

Kepada para pendukungnya pekan lalu, Suu Kyi menyatakan mereka tidak perlu takut ketika memberikan hak suara mereka dalam pemilihan umum pada 8 November mendatang.

"Ini bukan lagi tahun 1990, sehingga rakyat tidak perlu takut. Kalian harus berani untuk memilih Liga Nasional untuk Demokrasi," katanya. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER