Jelang Pemilu, China Minta Myanmar Jaga Stabilitas Perbatasan

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 05:01 WIB
Jelang pemilu Myanmar pada November mendatang, China meminta Myanmar menjaga stabilitas di perbatasan kedua negara yang kerap bergejolak.
Hubungan keduanya sempat memburuk tahun ini akibat pertikaian antara militer Myanmar dengan kelompok Aliansi Tentara Nasional Demokratik yang mayoritas anggotanya etnis China dan berbasis di sepanjang perbatasan China-Myanmar. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring persiapan pemilu Myanmar yang akan diselenggarakan November nanti, Menteri Pertahanan China mendesak Myanmar agar mempertahankan stabilitas keamanan di perbatasan kedua negara.

Pemilu November nanti akan jadi ajang bersejarah bagi Myanmar. Partai militer akan bersaing menghadapi partai oposisi, Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) yang dipimpin pemenang Nobel Aung San Suu Kyi, yang juga dikenal sebagai tokoh demokrasi Myanmar.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada Maret 2011 lalu, pemerintah reformis Myanmar berniat mengurangi ketergantungannya terhadap China yang tumbuh saat Myanmar masih berada di bawah kekuasaan militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini Beijing terus mengawasi Myanmar, sejalan dengan Amerika Serikat yang mencabut sanksinya terhadap negara itu dan menjalin hubungan dengan pemerintahan semi-sipil Myanmar. Di lain pihak, China juga telah menjalin relasi dengan partai politik oposisi seperti NLD.

Menteri Pertahanan China, Chang Wanquan mengatakan, Wakil Jenderal Panglima Militer Myanmar Soe Win yang mengunjungi Beijing dalam rangka dialog militer Senin (21/9) berujar bahwa China dan Myanmar harus "bersama-sama menjaga stabilitas di daerah perbatasan".

Hubungan keduanya sempat memburuk tahun ini akibat pertikaian antara militer Myanmar dengan kelompok Aliansi Tentara Nasional Demokratik yang mayoritas anggotanya etnis China dan berbasis di sepanjang perbatasan China-Myanmar.

Pertikaian itu menewaskan banyak warga sipil China akibat bom dan tembakan nyasar di dalam teritori China, dan otomatis membuat Beijing naik darah.

"China mendukung peningkatan Myanmar dalam hal politik domestik, proses rekonsiliasi nasional, dan pemilunya sesuai jadwal, agar stabilitas dan pembangunan jangka panjang dapat tercapai," kata Chang, Selasa (22/9).

China akan betul-betul mengawasi jalannya pemilu, sebab perubahan-perubahan yang terjadi di Myanmar dapat memengaruhi investasi China di negara itu, terutama jalur pipa minyak dan gas, serta skema tenaga air.

Juni lalu, Presiden China Xi Jinping menyatakan harapannya kepada Suu Kyi di Beijing agar Myanmar tetap mempertahankan hubungan secara positif dan konsisten, di luar perubahan pada politik domestik Myanmar. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER