Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Douglas County menyatakan dia tidak akan pernah menyebutkan nama pelaku penembakan di kampus Umpqua Community College di Roseburg, negara bagian Oregon, yang menewaskan setidaknya 10 orang, dan melukai 20 lainnya pada Kamis (1/10).
"Saya jelaskan: Saya tidak akan mau menyebut nama penembak. Saya tidak ingin menjadikannya terkenal karena aksinya yang mengerikan dan pengecut," kata Sheriff John Hanlin dalam konferensi pers di dekat lokasi kejadian, pada Kamis (1/10) malam, dikutip dari media lokal, Oregon Live.
Meski demikian, sejumlah media AS melaporkan bahwa kepolisian AS telah mengungkapkan identitas sang pelaku penembakan, yakni Chris Harper Mercer, 26, yang dilaporkan membawa tiga pistol dan setidaknya satu senapan laras panjang dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(
Baca juga: Polisi Beberkan Identitas Pelaku Penembakan Kampus AS)
Hanlin meminta agar media dan warga setempat juga melakukan hal serupa, yakni "menghindari menggunakan namanya, mengulanginya, atau memuliakannya serta menambahkan sensasi" terhadap pelaku.
"Dia sama sekali tidak layak. Fokuskan perhatian Anda pada korban dan keluarga mereka, dan membantu mereka agar dapat segera pulih," kata Hanlin.
Setelah mendapat laporan terkait penembakan ini pada pukul 10.38 pagi, petugas polisi setempat segera mengepung kampus tersebut dan berupaya mengejar sang penembak. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Tak beberapa lama, petugas mengkonfirmasi bahwa penembak telah berhasil "diamankan", setelah menyebabkan setidaknya sembilang orang tewas dan tujuh lainnya terluka.
Sementara, pada Kamis sore di dekat Winchester, sebuah apartemen yang diduga merupakan tempat tinggal sang pelaku dipasangi garis polisi.
Kepala kampus tersebut, Rita Cavin, menyampaikan belasungkawa bagi keluarga korban yang tewas maupun terluka dalam insiden ini.
"Ini menjadi hari yang tragis dan menyedihkan di Umpqua Community College," katanya.
Cavin berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mengamankan situasi dan merawat para korban.
"Ini menunjukkan kekuatan di komunitas kami yang tak luas namun terjalin erat," kata Cavin.
Pejabat lokal, negara bagian dan federal tiba di lokasi kejadian untuk membantu menyelidiki penembakan.
(ama)