Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian New South Wales mengonfirmasi bahwa dua orang tewas dalam penembakan di depan markas polisi di daerah bisnis Parramatta, Sydney, pada Jumat (2/10) sekitar 16.30 waktu setempat.
"Investigasi dari insiden kritis ini sudah dilakukan menyusul kematian dua orang di Parramatta," demikian kutipan pernyataan resmi kepolisian seperti dikutip Channel NewsAsia.
Menurut Sydney Morning Herald, awalnya pelaku menembak satu orang hingga tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nampaknya, seorang petugas melepaskan tembakan, menanggapi laporan bahwa ada seseorang yang ditembak. Dua orang tewas di lokasi," ujar juru bicara kepolisian.
Petugas Gawat Darurat langsung meluncur menuju lokasi sesaat setelah mendengar kabar penembakan ini.
Saksi kata mengaku melihat dua jasad tergeletak di jalan. Salah satu di antaranya berlumuran darah.
Fairfax Media mengonfirmasi bahwa salah satu pria yang tertembak mati bukan petugas kepolisian, melainkan karyawan sipil di Kantor Polisi NSW di bagian teknologi informasi.
Seorang sumber kepolisian mengatakan kepada Fairfax Media bahwa ada perbincangan panas beberapa waktu belakangan yang mungkin saja berkaitan dengan penyerangan di markas Parramatta ini.
Sumber anonim yang bekerja di markas Komando Kejahatan Negara tersebut mengatakan bahwa semua petugas diwajibkan membawa senjatanya setiap saat pekan ini, bahkan meskipun mereka sedang duduk di bilik kerjanya.
Markas tersebut merupakan tempat untuk menahan pelaku kriminal, seperti pembunuhan, pengedaran narkoba, dan geng kejahatan Timur Tengah.
Dikutip dari Herald Sun, pelaku penembakan diyakini merupakan seorang pria dengan perawakan mirip keturunan Timur Tengah dan mengenakan pakaian hitam.
Pelaku meluncurkan serangan dari jalan di depan markas polisi.
Hingga saat ini, belum ada media Australia yang melaporkan soal keberadaan atau kondisi pelaku penembakan.
(stu/stu)