Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 19 orang tewas dalam banjir bandang selama akhir pekan lalu di French Riviera, atau yang dikenal juga dengan Cote d'Azur, wilayah pariwisata yang merupakan bagian dari pantai Mediterania di sebelah selatan Perancis.
Dilaporkan Reuters, banjir bandang mendorong pemerintah setempat untuk menyatakan status bencana alam di kawasan pariwisata tersebut. Banjir juga menyebabkan listrik mati dan sebanyak 4.400 rumah tak punya akses listrik pada Senin (5/10) sore. Malam sebelumnya, sebanyak 70 ribu rumah terkena pemadaman.
CNN melaporkan mengutip sumber dari perwakilan polisi wilayah French-Alpes Maritime pada Senin (5/10) bahwa setidaknya 20 orang terkonfirmasi tewas sementara dua lainnya masih hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan deras melanda wilayah Alpes-Maritimes county yang berbatasan dengan Italia pada Sabtu (3/10) malam dan membanjiri kota-kota setempat, termasuk Cannes, dan mengganggu rute transportasi.
Para pejabat pemerintah setempat memaparkan di antara para korban termasuk tiga orang yang tewas di sebuah rumah jompo yang digenangi banjir di Desa Biot, dan tujuh warga kota Mandelieu-la-Napoule yang berusaha mencapai mobil mereka di garasi.
"Seorang pria berusia 60 tahun ditemukan tewas pada Senin pagi di tempat parkir di rumahnya di Mandelieu-la-Napoule. Korban lainnya ditemukan di Cannes," kata sumber polisi yang tidak disebutkan identitasnya, dikutip dari CNN.
Sementara, Reuters menyebutkan dua orang yang dinyatakan hilang sebelumnya pada Senin ditemukan masih hidup dan dalam keadaan sehat.
CNN melaporkan curah hujan mencapai 180 militers terjadi terus menerus dalam rentang waktu tiga jam, merendam sejumlah distrik termasuk Alpes Maritime pada Sabtu. Di distrik ini terdapat sejumlah wilayah pariwisata yang terkenal di Perancis, seperti Nine, Cannes dan Antibes.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve, yang mengunjungi wilayah tersebut pada Minggu (4/10) bersama Presiden Francois Hollande, menyatakan kepada radio Europe 1 pada Senin bahwa pemadaman listrik menyebabkan sejumlah kasus penjarahan. Sebanyak sembilan orang telah ditangkap karena kasus ini.
"Polisi turun tangan dengan sangat cepat untuk menghentikan tindakan tercela," katanya.
Cazeneuve memaparkan sekitar 300 polisi dan 543 petugas pemadam kebakaran melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di daerah yang terkena banjir.
"Pencarian masih terus dilakukan di sejumlah wilayah yang terkena dampak paling parah dan paling sulit diakses," kata Cazeneuve sembari memperingatkan bahwa kecil kemungkinan para korban yang hilang akan ditemukan dengan masih hidup.
Reuters menyebutkan bahwa banjir bandang ini bukan kali pertama terjadi di daerah yang berbukit dan dikelilingi pegunungan di wilayah Mediterania ini. Meski demikian, banjir kali ini melanda dekat dengan pantai dan memakan korban paling banyak.
Para pejabat menyatakan bahwa dua orang ditemukan tewas pada tengah hari pada Senin, meningkatkan jumlah korban menjadi 19 orang. Sementara dua orang lainnya yang hilang masih belum diketahui nasibnya.
Layanan kereta api lokal kembali dioperasikan meskipun secara terbatas pada Minggu (4/10) setelah ditutup selama semalaman. Meski demikian, layanan kereta api diperkirakan akan tetap terbatas untuk Senin. Beberapa jalan raya kini masih diblokir.
Hollande menyatakan pada Minggu bahwa pemerintah Perancis akan menyetujui Status bencana alam untuk wilayah tersebut pada pertemuan kabinet pada Rabu (7/10) dan berjanji akan memberikan bantuan untuk membantu menanggulangi kerusakan dalam waktu tiga bulan.
(ama)