Tak Bisa Jadi Capres, Suu Kyi Tetap Berharap Pimpin Myanmar

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 07:55 WIB
Meski terjegal UU Myanmar untuk mencalonkan diri sebagai presiden, pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi tetap berharap dapat memimpin Myanmar.
Meski terjegal UU Myanmar untuk mencalonkan diri sebagai presiden, pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi tetap berharap dapat memimpin Myanmar. (Reuters/Cathal McNaughton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, berencana memimpin pemerintahan berikutnya jika partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi, NLD, berhasil memenangi pemilu yang akan digelar pada 8 November mendatang. Pernyataan ini dilontarkan Suu Kyi meskipun dia tak bisa menjadi presiden, karena terjegal undang-undang Myanmar.

Dilaporkan Reuters, NLD berharap dapat mengantongi banyak suara pada pemilu pertama yang bebas dan adil di Myanmar. Suu Kyi tak dapat menjadi presiden karena UU Myanmar menyebutkan bahwa calon presiden tidak boleh memiliki pasangan atau anak yang berkewarganegaraan asing. Sementara, suami dan dua putra Suu Kyi merupakan warga Inggris.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada pengganti Suu Kyi di NLD yang akan dicalonkan sebagai presiden, jika partai ini berhasil memenangi pemilu. Upaya NLD untuk mengamandemen undang-undang yang menghalangi Suu Kyi itu juga gagal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah menjelaskan bahwa jika NLD menang pemilu dan kami membentuk pemerintahan, saya akan menjadi pemimpin pemerintahan tersebut, baik sebagai presiden atau tidak," kata Suu Kyi kepada saluran televisi India, India Today TV, dikutip dari Reuters.

"Mengapa tidak? Apakah Anda harus menjadi presiden untuk memimpin sebuah negara? Pemimpin pemerintah NLD adalah saya, karena saya pemimpin partai," ujar Suu Kyi melanjutkan.

Ditanya apakah dia berencana untuk meniru pemimpin partai Kongres India, Sonia Gandhi, yang menunjuk Manmohan Singh sebagai perdana menteri saat partainya membentuk pemerintahan, Suu Kyi mengataka, "Oh tidak, tidak, tidak. Tidak seperti itu. Anda tunggu saja," kata Suu Kyi.

Dalam wawancara tersebut, Suu Kyi tidak merinci rencananya untuk memimpin Myanmar.

Di Myanmar, presiden dipilih dari tiga calon yang diusulkan oleh dua dewan parlemen dan militer, yang memegang seperempat kursi di bikameral. Presiden kemudian membentuk pemerintah, tetapi tidak ada perdana menteri.

Suu Kyi memiliki hubungan yang baik dengan Shwe Mann, ketua parlemen yang digulingkan oleh Presiden Thein Sein dari kepemimpinan partai yang berkuasa, Uni Solidaritas dan Pembangunan (USDP) pada Agustus lalu.

Hubungan dekat antara Suu Kyi dan Shwe Mann, yang merupakan seorang mantan jenderal, memicu spekulasi bahwa NLD mungkin memilih Mann sebagai calon presiden. Meski demikian, Suu Kyi membantah rumor ini.

"Kami akan mengusulkan warga sipil dari partai kami," kata Suu Kyi tentang calon presiden yang mungkin diusung oleh NLD.

"Ini bukan masalah preferensi. Ini adalah masalah apa yang tepat dan akan lebih tepat untuk memiliki warga sipil yang berkualitas sebagai calon presiden dari NLD," ujar Suu Kyi. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER