Pasca Bom, Dua Tentara Turki Tewas oleh PKK

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2015 18:39 WIB
Dua tentara Turki dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan PKK pasca bom bunuh diri yang meledak dalam demonstrasi kelompok kiri di Ankara.
Sementara itu, terkait ledakan bom ganda di Ankara, pemerintah Turki mengatakan mereka kini fokus menyelidiki ISIS sebagai target utama investigasi. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Turki melaporkan, Senin (12/10), dua tentaranya tewas dalam bentrokan dengan pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di timur Turki akhir pekan kemarin, meskipun gencatan senjata telah diserukan oleh PKK.

Dilansir dari Reuters, PKK mengumumkan gencatan senjata itu Sabtu lalu untuk meredakan ketegangan menjelang pemilu Turki 1 November mendatang. PKK meminta anggotanya bertindak hanya bila menghadapi serangan.

Beberapa jam sebelumnya, dua pengebom bunuh diri melancarkan serangan terhadap aktivis kiri dan pro-Kurdi di stasiun kereta utama di ibu kota Ankara. Setidaknya 128 orang dilaporkan tewas dalam ledakan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara hari Minggu kemarin, militer Turki mengatakan pesawat tempurnya menghantam PKK di utara Irak dan tenggara Turki sepanjang pekan itu.

Turki mengklaim sebuah operasi melawan militan Kurdi juga diluncurkan di timur provinsi Erzurum hari itu. Dua tentara terluka dan akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit dengan helikopter, menurut pernyataan resmi.

Sumber keamanan mengatakan, sekitar 30-35 tentara gerilya PKK turut tewas dalam pertempuran di utara Irak, sementara militer Turki menyebut 14 militan Kurdi tewas di distrik Lice, provinsi tenggara Diyarbakir.

Bentrokan juga pecah di wilayah utama Kurdi, distrik Sur, kota Diyarbakir, yang Senin ini memasuki hari ketiga. Menurut saksi mata, pada Minggu kemarin gas air mata ditembakkan kepolisian demi mencegah pengunjuk rasa memasuki distrik tersebut.

Sebelum gencatan senjata diumumkan, Wakil Perdana Menteri Turki, Yalcin Akdogan, menuding gencatan senjata itu sebagai "taktik" menuju pemilu, serta mengulangi permintaan pemerintah kepada militan untuk meletakkan senjata mereka dan meninggalkan Turki.

Konflik 31 tahun lamanya antara PKK dan Turki kembali pecah Juli lalu dengan serangan udara Turki terhadap kamp militan Kurdi usai kelompok pemberontak itu menyerang pasukan keamanannya. Gempuran ini mengakhiri gencatan senjata sejak Maret 2013, serta nyawa ratusan orang.

Ditunjuk sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, PKK meluncurkan pemberontakan separatis pada 1984 yang mengorbankan 40 ribu jiwa. Turki menggelar dialog perdamaian dengan pemimpin PKK, Abudullah Ocalan yang tengah dibui, tahun 2012 lalu.

Sementara itu, terkait ledakan bom ganda di Ankara, pemerintah Turki mengatakan mereka kini fokus menyelidiki ISIS sebagai target utama investigasi. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER