Kampanye Aung San Suu Kyi di Rakhine Dibayangi Isu Rohingya

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2015 07:54 WIB
Sebagian warga di Myanmar menuduh Suu Kyi memihak warga Muslim, sementara komunitas internasional mengatakan partainya mengabaikan Rohingya.
Sebagian warga di Myanmar menuduh Suu Kyi memihak warga Muslim, sementara komunitas internasional mengatakan partainya mengabaikan Rohingya. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Rakhine, CNN Indonesia -- Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi memulai kampanye tiga hari di negara bagian Rakhine, yang menjadi lokasi konflik antara warga Buddha dengan etnis Muslim Rohingya.

Diberitakan Reuters, Suu Kyi yang tiba di Rakhine pada Jumat (16/10) akan berkampanye di banyak tempat negara bagian itu kecuali wilayah Sittwe yang warganya kurang mendukung partai Liga Nasional untuk Demokrasi, NLD.

Kampanye Suu Kyi di Rakhine akan dibayangi warga minoritas isu Rohingya seiring tuduhan partai lokal, Partai Nasional Arakan, ANP, yang mengatakan NLD terlalu memihak Rohingya dan tidak peduli pada warga Buddha di wilayah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ANP sebagai partai nasionalis sayap kanan disebut berperan besar dalam gelombang kekerasan di Rakhine yang membuat ratusan ribu warga Rohingya mengungsi, termasuk ke Indonesia.

Di sisi lain, sebagian warga Myanmar dan komunitas internasional mengkritik Suu Kyi karena dinilai tidak cukup ambil bagian dalam menghentikan kekerasan terhadap Rohingya. Suu Kyi selama ini terlihat menghindari berkomentar soal hak-hak warga negara bagi Rohingya.

Pada pemilu 8 November mendatang, Rohingya tidak memiliki hak suara karena dianggap bukan warga negara

Sekitar 140 ribu warga Rohingya saat ini masih berada di kamp yang penuh sesak di Rakhine. Sejak pemerintahan militer Myanmar berakhir pada 2011, nasib Rohingya yang dianggap beretnis Bangladesh tidak juga membaik.

Suu Kyi tiba di Thandwe dan langsung akan berangkat kampanye di Toungup. Kota kecil ini disebut sebagai salah satu daerah pemicu kekerasan terhadap Rohingya pada Juni 2012 lalu. Saat itu 10 warga Muslim Rohingya dibantai setelah bus yang tumpangi dicegat warga.

Thandwe juga tidak lepas dari kekerasan agama. Pada Oktober 2013, warga Buddha Rakhine membunuh lima warga Muslim etnis Kaman di kota itu. Tidak seperti Rohingya, Kaman diakui sebagai salah satu dari 135 kelompok etnis di Myanmar. Akibat bentrok itu, ratusan orang terpaksa mengungsi.

John Yin Win, ketua NLD di Thandwe, mengakui mereka masih bisa menang di wilayah ini walau peluangnya kecil. NLD, kata dia, fokus pada rekonsiliasi.

Walau mendukung persatuan, namun NLD menolak menerima warga Muslim sebagai salah satu dari 1.100 kandidat anggota parlemen mereka. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER