Manila, CNN Indonesia --
Filipina akan menggelar pemilihan umum presiden pada 2016, dan pesta demokrasi ini tetap didominasi oleh calon-calon presiden dari dinasti politik negara itu. Putera mendiang diktator Ferdinand Marcos mencalonkan diri sebagai wakil presiden, sementara putera bekas presiden pertama Filipina setelah perang mencalonkan diri sebagai presiden. Dominasi dinasti keluarga dalam panggung politik Filipina menurut pakar akan menimbulkan masalah terkait plaftorm dan program-program yang diajukan para kandidat presiden ini, karena mereka semua tidak memilikinya.