Remaja Pembuat Jam di AS Akhirnya Pindah ke Qatar

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2015 17:02 WIB
Ahmed Mohamed, remaja korban Islamofobia di Amerika Serikat akhirnya memutuskan pindah ke Qatar setelah menerima tawaran beasiswa di negara itu.
Ahmed Mohamed, remaja korban Islamofobia di Amerika Serikat akhirnya memutuskan pindah ke Qatar setelah menerima tawaran beasiswa di negara itu. (Ben Torres/Getty Images)
Texas, CNN Indonesia -- Ahmed Mohamed, remaja korban Islamofobia di Amerika Serikat akhirnya memutuskan pindah ke Qatar setelah menerima tawaran beasiswa di negara itu.

Pengumuman ini disampaikan keluarga Ahmed sehari setelah pemuda 14 tahun itu bertemu Presiden Barack Obama, Senin malam lalu.

Pihak keluarga mengatakan, mereka menerima banyak tawaran beasiswa setelah Ahmed ditangkap polisi di sekolahnya bulan lalu karena dikira membuat bom. Padahal saat itu Ahmed membawa jam rakitannya sendiri untuk dipamerkan kepada guru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah memilih dengan seksama dari semua tawaran yang diberikan, kami akhirnya menerima tawaran dari Yayasan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan Komunitas Qatar agar Ahmed bergabung dengan program penemu muda," ujar keluarga Ahmed.

Keluarganya melanjutkan, program ini memang diperuntukkan bagi pendidikan generasi muda dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Ahmed akan pindah ke Qatar bersama orangtua dan kedua adik perempuannya dalam waktu dekat.

Sebelumnya Ahmed telah memutuskan keluar dari SMA MacArthur di Irving, Texas, yang telah memperlakukannya seperti teroris. Remaja penggemar ilmu robotik ini diborgol dan diinterogasi setelah diduga membawa bom.

Peristiwa itu memicu dukungan global terhadap Ahmed dan perlakuan Islamofobia yang diterimanya. Di Twitter, muncul tandapagar #žIStandWithAhmed. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga memuji inovasi Ahmed. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER