Jakarta, CNN Indonesia -- Iran akan diundang untuk berpartisipasi dalam dialog di Wina Jumat besok, untuk membicarakan solusi konflik di Suriah, kata Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Selasa (27/10).
Sumber Reuters mengatakan bahwa Iran telah diundang oleh AS dan Rusia, dan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian akan menghadiri pembicaraan itu. Kehadiran Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif masih belum dipastikan.
Zarif dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara lewat telepon pada Selasa, mendiskusikan solusi krisis Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lavrov juga berbicara dengan juru bicara Menteri Luar Negeri AS John Kirby.
Kementerian luar negeri AS juga mengatakan Kirby akan ke Wina, dan dari sana akan melanjutkan ke Asia Tengah untuk mengunjungi Kyrgizstan, Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan dan Turkmenistan.
“Akan ada diskusi bilateral dan multilateral di Wina pada Jumat dan partisipannya sedang dipastikan,” kata Kirby.
Diplomat Barat mengatakan diundangnya Iran diputuskan setelah didiskusikan dengan Arab Saudi, yang mendukung beberapa kelompok pemberontak Suriah dan merupakan saingan Iran.
Gedung Putih juga mengatakan bahwa Presiden AS Barack Obama dan Raja Arab Saudi Salman telah mendiskusikan peningkatan dukungan untuk pemberontak moderat di Suriah.
Meski menentang dukungan Iran untuk Assad dan kelompok Hizbullah (Libanon) di Suriah yang menyokong rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, namun Washington berkeras mereka harus diikutsertakan dalam dialog soal masa depan Suriah.
“Iran akan diminta untuk berpartisipasi. Sekarang, apakah mereka akan datang atau tidak, terserah pada pemimpin Iran,” kata Kirby.
(stu)