Penyelidik: Pesawat Rusia Tidak Jatuh Akibat Faktor Eksternal

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 06:55 WIB
Penelitian awal kotak hitam tidak menemukan adanya bukti pesawat penumpang Rusia jatuh akibat faktor eksternal.
Penelitian awal kotak hitam tidak menemukan adanya bukti pesawat penumpang Rusia jatuh akibat faktor eksternal. (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat penumpang Rusia tidak jatuh di Sinai, Mesir, akibat hantaman benda dari luar. Hal ini diketahui dalam pemeriksaan awal kotak hitam oleh penyelidik, seperti dikutip Reuters, Senin (2/11).

Dalam pernyataannya, sumber penyelidik yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada tanda pesawat hancur di udara akibat serangan dari luar.

Selain itu, pilot juga tidak mengeluarkan panggilan darurat sebelum pesawat Airbus A321 itu hilang dari radar Sabtu pekan lalu. Pesawat jatuh dalam perjalanan dari Sharm el-Sheikh menuju St Petersburg, menewaskan 224 penumpang dan kru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber penyelidik tidak memberikan rincian lebih lanjut atas komentarnya tersebut. Saat ini kotak hitam pesawat maskapai Kogalymavia tengah diselidiki oleh penyelidik gabungan Rusia dan Mesir dibantu oleh ahli Irlandia tempat pesawat didaftarkan dan penyelidik dari perusahaan Airbus di Jerman dan Perancis.

Hingga saat ini belum ada kesimpulan penyebab kecelakaan. Pejabat Rusia mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui mengapa pesawat itu jatuh.

Sebelumnya disebutkan bahwa pesawat kemungkinan besar pecah di udara, melihat dari karakteristik sebaran puing yang berada hingga radius 20 kilometer persegi di Sinai.

Alexander Smirnov, wakil direktur jenderal maskapai Kogalymavia mengatakan bahwa pesawat yang berada di bawah merek dagang Metrojet berada dalam kondisi yang prima. Smirnov menduga ada faktor eksternal yang menyebabkan pesawat pecah di udara.

Wakil direktur jenderal Kogalymavia untuk masalah teknis pesawat, Andrei Averyanov, mengatakan bahwa pesawat itu memang pernah mengalami insiden saat bagian ekornya menghantam landasan saat mendarat tahun 2011. Tapi, dia menegaskan, hal itu sudah diperbaiki.

Menurut Averyanov, pesawat telah menjalani pemeriksaan pada Oktober lalu dan tidak ditemukan adanya masalah. Bahkan badan pemeriksa transportasi Irlandia telah memberikan sertifikat layak terbang untuk pesawat ini.

Komentar pihak Kogalymavia ini menyiratkan adanya faktor eksternal yang menyebabkan pesawat jatuh. Sebelumnya ISIS mengaku telah menembak pesawat tersebut, namun hal ini tidak bisa dikonfirmasi dan dibantah pemerintah Rusia.

Rusia memang tengah berperang dengan kelompok militan karena dukungannya terhadap Bashar al-Assad. Wilayah Sinai tempat pesawat jatuh adalah lokasi pemberontakan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS dan kerap menyerang warga negara Barat.

Namun, militan di wilayah ini disinyalir tidak memiliki kemampuan roket yang bisa menyerang objek terbang di jarak 30 ribu kaki di udara.

James Clapper, direktur badan Intelijen Nasional AS mengatakan di Washington: "Kami belum punya bukti langsung keterlibatan teroris". Ditanya soal kemampuan ISIS menembak pesawat, dia menjawab "memang tidak mungkin, tapi saya tidak ingin membantahnya dulu." (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER