Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai dan biro perjalanan wisata di Inggris menjual murah tiket dan paket pariwisata ke Sharm el-Sheikh, Mesir. Kota dekat Laut Merah ini tercoreng citranya setelah pesawat Rusia jatuh di Sinai.
Diberitakan The Independent, Minggu (8/11), maskapai Monarch berencana melanjutkan penerbangan ke Sharm el-Sheikh pada Jumat mendatang (13/11). Tiketnya dikorting hingga 50 persen, menjadi 139 pound sterling atau sekitar Rp2,8 juta.
Dua operator wisata di Inggris, Thomas Cook dan Thomson, juga mulai menjual paket liburan ke Sharm el-Sheikh pekan depan. Tomas Cook menawarkan paket liburan selama sepekan hanya seharga 373 pound sterling (Rp7,6 juta), didiskon 49 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penawaran harga murah ini dilakukan untuk kembali menarik wisatawan ke wilayah Mesir. Sebelumnya nama Sharm el-Sheikh tercoreng akibat jatuhnya pesawat Rusia dari maskapai Kogalymavia yang berangkat dari kota itu menuju St Petersburg, menewaskan 224 orang.
Intelijen Barat menduga kuat pesawat itu jatuh karena bom yang ditanam kelompok teroris dengan menyusup ke bandara Sharm el-Sheikh. Kelompok teroris di Sinai yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim berada di balik serangan ini.
Peristiwa ini membuat keamanan di bandara tersebut diperketat dan lalu lintas udara dibatasi. Akibatnya, 17 ribu turis Inggris terjebak di Sharm el-Sheikh karena tidak ada pesawat yang terbang.
Hanya ada delapan penerbangan yang diperbolehkan berangkat dari bandara Sharm el-Sheikh menuju Inggris pada Minggu kemarin. Sedikitnya 5.000 wisatawan Inggris telah pulang, sisanya masih terjebak di kota itu.
Sharm el-Sheikh merupakan salah satu kota yang menjadi salah satu tujuan utama liburan musim panas wisatawan Eropa. Kota ini baru mulai bangkit setelah citranya tercoreng dalam serangan militan tahun 2005 yang menewaskan sedikitnya 90 orang.
Keberadaan militan dan klaim serangan mereka mengancam keberlangsungan sektor pariwisata Mesir yang menyumbang pemasukan negara hingga Rp100 triliun per tahunnya. Dewan Pariwisata dan Perjalanan Dunia mencatat, satu dari sembilan warga Mesir bergantung pada sektor ini untuk mencari nafkah.
Sementara itu, pemerintah Inggris sebenarnya sudah mengeluarkan imbauan agar pesawat Inggris tak terbang dulu ke Sharm el-Sheikh hingga penyebab jatuhnya pesawat Kogalymavia jelas. Kini, intelijen Inggris meyakini pesawat nahas itu jatuh kerena ditanami bom oleh kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS di Semenanjung Sinai.
(stu)