Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo hari ini, Senin (8/11), menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Italia Sergio Mattarella di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam kunjungannya, Mattarela memboyong puluhan pengusaha Italia yang berhasil menyepakati kontrak senilai US$1,055 miliar dengan Indonesia.
Jokowi menyambut kedatangan Mattarella secara resmi dengan upacara kenegaraan tepat pada pukul 16.00 WIB. Sementara para menteri yang nampak mendampingi antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kunjungan Mattarella kali ini merupakan kunjungan bersejarah bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia. Alasannya, ini merupakan kali pertama seorang kepala negara Italia mengunjungi Indonesia dalam kurun waktu 66 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Republik Italia Sergio Mattarella melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dengan membawa serta 33 delegasi pengusaha.
Dalam pernyataan pers bersama antara kedua kepala negara, Jokowi mengaku telah membahas upaya peningkatan hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi.
"Saya gembira bahwa dalam kunjungan ini terdapat delegasi bisnis sebanyak 30 orang dari Italia dan akan menghasilkan total kontrak senilai kurang lebih US$1,055 miliar," ujar Jokowi.
Jokowi memaparkan, kerjasama baru yang dihasilkan mencakup bidang logistik, energi, infrastruktur, dan ekspansi di bisang otomotif.
Sementara isu utama yang dibahas, ucapnya, terdiri atas peningkatan kerja sama di bidang industri kulit, fashion, dan furniture. Dibicarakan juga soal isu peningkatan kerja sama pariwisata dan energi, termasuk penggunaan crude palm oil (CPO) sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
"Keempat, peningkatan kerja sama di bidang interfaith dialogue. Hubungan Indonesia dan Italia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan," katanya.
Jokowi menjelaskan, perdagangan kedua negara di tahun 2014 mencapai US$4,01 miliar dengan nilai investasi Italia ke Indonesia menyentuh angka US$63,02 juta. "Wisatawan Italia ke Indonesia mencapai 68 ribu orang," ujarnya.
Selain isu bilateral, tutur Jokowi, ia dan Mattarella pun membahas isu migrasi yang tengah dihadapi oleh Eropa saat ini. "Saya gembira dalam pertemuan ini kita telah menandatangani dua dokumen kerja sama di bidang bebas bisa untuk pemegang paspor diplomatis, paspor dinas, dan kerjasama di bidang pariwisata," katanya.
Menurut Jokowi, Indonesia dan Italia memiliki peluang-peluang kerja sama yang sangat besar. Oleh karena itu, ia mengaku akan mengutus seorang menteri yang akan secara khusus mengurusi kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi.
"Ya peluang-peluang seperti ini yang secara konkret harus ditindaklanjuti. Tidak hanya sebuah pertemuan yang tidak menghasilkan, tapi kita ingin menindaklanjuti sekecil apa pun peluang, apalagi ini peluangnya besar. Yang kecil-kecil saja dikejar apalagi yang besar," ujarnya.
(den)