Yangon, CNN Indonesia -- Tokoh oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi meminta bertemu dengan Presiden Myanmar Thein Sein dan Kepala Militer Min Aung Hlaing untuk membicarakan pemerintahan Myanmar selanjutnya. Meski saat ini perhitungan suara masih berlangsung, partai pimpinan Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi, NLD, telah memenangi mayoritas suara dan mengamankan sebagian besar kursi parlemen.
Kepala Komite Eksekutif NLD, Nyan Win mengungkapkan rencana Suu Kyi tersebut kepada CNN Indonesia di markas NLD di Yangon, Rabu (11/11). Menurut Nyan Win, pertemuan itu akan membicarakan transisi pemerintahan dari Thein Sein kepada NLD. Pihak militer juga diminta ikut hadir dalam pertemuan tersebut karena militer memiliki kursi tersendiri di parlemen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Daw Suu sudah meminta bertemu presiden dan kepala militer. Semoga dapat segera bertemu,” kata Nyan Win.
Menurut Channel NewsAsia, permintaan Suu Kyi itu disampaikan melalui surat. Ketua parlemen Myanmar, Shwe Mann, menyambut baik undangan Suu Kyi. Mann berkata, ia ingin berkolaborasi demi negara yang lebih damai dan berkembang.
Dengan adanya surat tersebut, banyak pakar menilai bahwa ini merupakan titik balik menuju keseimbangan kekuasaan di Myanmar yang selama ini didominasi militer.
Nyan Win memaparkan pertemuan ini dimaksudkan untuk menghindari adanya permasalahan dalam transisi pemerintahan. Pertemuan tersebut, rencananya, merupakan ajang bagi seluruh pihak untuk saling mengetahui keinginan masing-masing dan bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan Myanmar selanjutnya.
“Untuk melancarkan transisi pemerintahan, kami harus mulai berdiskusi dari sekarang,” ujarnya.
Nyan Win menyebutkan pertemuan itu juga membahas cara menjembatani dua kubu parlemen, yaitu kubu warga sipil sebanyak 75 persen dan kubu militer sebayak 25 persen. Pasalnya, kedua kubu ini pastinya memiliki cara memerintah yang berbeda.
Calon presiden Suu Kyi
Nyan Win juga mengungkapkan bahwa Suu Kyi sudah mengantungi nama yang akan menjadi calon presiden dari partai NLD. Namun, Suu Kyi tidak akan membukanya kepada publik hingga saatnya tepat.
Ditanya apakah kandidat calon presiden dari NLD akan berasal dari warga sipil atau milter, Nyan Win menjawab dengan tegas, “Warga sipil.”
Meski penghitungan suara diperkirakan akan rampung dalam tujuh hari setelah pemiu digelar, NLD diperkirakan akan memenangi pemilu dan telah mengantongi mayoritas suara.
Hingga Selasa (10/11) malam, hasil perhitungan suara sementara yang dirilis oleh KPU Myanmar menunjukkan NLD mengantongi 88 persen suara, dengan mengamankan 88 kursi di Pyithu Hluttaw (lower house), dan 29 kursi di Amyotha Hluttaw (upper house) dan 182 kursi di dewan perwakilan daerah dan etnis.
Aung San Suu Kyi sendiri memenangkan kursi parlemen dari daerah pemilihan Kawhmu.
Sementara partai yang berkuasa, Partai Persatuan dan Pengembangan pimpinan Presiden Thein Sein hanya mengamankan 5 kursi di Pyithu Hluttaw (lower house), dan 2 kursi di Amyotha Hluttaw (upper house) dan 11 kursi di dewan perwakilan daerah dan etnis.
Hasil ini menjadi kemenangan besar untuk NLD dan pukulan telak bagi partai berkuasa, USDP, yang sebagian besar diisi oleh mantan jenderal militer.
(den)