Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Libanon, Tammam Salam menyatakan bahwa hari ini, Jumat (13/11), sebagai hari berkabung atas korban serangan bom bunuh diri Bourj al-Barajneh. Dia meminta agar semua lembaga publik di Libanon mengibarkan bendera setengah tiang, seperti dilaporkan oleh National News Agency Lebanon.
Berdasarkan informasi terakhir dari Kementerian Kesehatan Libanon, korban tewas serangan bom bunuh diri Bourj al-Barajneh, Beirut selatan, terus bertambah menjadi 43 orang, dan 239 lainnya mengalami luka-luka.
NNA melaporkan, dua pengebom bunuh diri meledakkan diri dengan jarak masing-masing 150 meter (490 kaki), dan selang waktu lima menit. Dalam sebuah pernyataan yang beredar secara online oleh para pendukung ISIS di media sosial, ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun, pernyataan tersebut belum dapat dikonfirmasi keasliannya.
Selain puluhan korban tewas dan ratus luka, ledakan merusak sedikitnya empat bangunan di dekatnya. Menurut NNA, setelah ledakan, pihak berwenang menutup semua pintu masuk ke Bourj al-Barajneh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini pengeboman yang bukan pertama kalinya terjadi dalam sejarah berdarah Lebanon ini mendapat kecaman dari dunia internasional. Kedutaan Amerika Serikat di Beirut mengecam serangan tersebut lewat akun Twitter-nya, “serangan mengeringan di Bourj el-Barajneh”, demikian bunyi kecaman tersebut.
Kedutaan AS juga mengirimkan belasungkawanya kepada keluarga para syuhada dan berharap korban yang terluka dapat segera pulih.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghubungi Perdana Menteri Libanon Tammam Salam untuk mengecam aksi terorisme yang terjadi wilayah selatan kota Beirut tersebut. Abbas menegaskan solidaritas dari rakyat Palestina untuk pemerintah dan orang-orang Libanon dalam keadaan ini.
Sementara itu, Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan bahwa ledakan Beirut ini sebagai serangan mengerikan yang tercela.
Menteri Pariwisata Libanon Michael Pheron mengatakan, “Kami berdiri dalam solidaritas dengan penduduk di wilayah yang terkena serangan (bom bunuh diri), kami akan membentengi keamanan dan mengaktifkan lembaga untuk kesepakatan politik eksternal dan internal yang diperlukan.”
(win/win)