Paspor Suriah yang Ditemukan di Lokasi Teror Milik Pengungsi

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 02:26 WIB
Pejabat tinggi Yunani mengklarifikasi penemuan sebuah paspor Suriah di dekat tubuh salah satu pria bersenjata yang tewas setelah serangan brutal di Paris.
Tim medis mengevakuasi korban terkait serangan mematikan oleh kelompok teroris di Teater Bataclan di Paris, Perancis, 13 November, 2015. (Pascal Le Segretain/ Getty Images)
Athena, CNN Indonesia -- Ditemukannya sebuah paspor Suriah di dekat tubuh salah satu pria bersenjata yang tewas setelah serangan brutal kelompok teroris di Paris, Perancis, diklarifikasi oleh seorang menteri Yunani, Nikos Toskas.

Menurut Nikos pemegang paspor Suriah tersebut merupakan milik seorang pengungsi atau pencari suaka yang terdaftar di Yunani pada Oktober lalu.

"Pemegang paspor melalui Pulau Leros tanggal 3 Oktober 2015. Dia sudah diidentifikasi sesuai dengan aturan Uni Eropa," kata Nikos Toskas dalam sebuah pernyataannya seperti dilansir Reuters, Sabtu (14/11), waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan keterangan dari sebuah sumber di kepolisian Yunani, pemilik paspor adalah seorang pemuda yang sudah tiba di Leros bersama 69 pengungsi lainnya. Mereka semua sudah diambil sidik jarinya oleh otoritas setempat. Namun pihak kepolisian menolak menyebutkan nama pemuda tersebut.

Nikos tidak mengetahui persis apakah paspor milik pengungsi diperiksa oleh negara-negara lain yang kemungkinan dilewati saat perjalanan menuju Perancis. Menurut sumber kepolisian pihak berwenang Perancis telah meminta negara-negara lain di Eropa, termasuk Yunani, untuk memeriksa seluruh paspor pengungsi.

Kepolisian Perancis sebelumnya menyatakan bahwa ditemukan paspor warga negara Suriah di dekat mayat salah seorang pelaku penyerangan. Lokasi ditemukannya paspor menurut seorang sumber yang dekat dengan tim investigasi yaitu di area gedung Bataclan.

Aula Bataclan merupakan salah satu lokasi yang diserang secara brutal. Di lokasi ini terdapat korban tewas paling banyak yakni sebanyak 112 orang dari 153 korban tewas. Saksi mengatakan si pelaku memasuki aula dan memberondong para korban dengan senjata otomatis selama 10 sampai 15 menit.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER