Warga Indonesia di Paris Tidak Ketakutan

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 07:00 WIB
Pascateror situasi di penjuru Paris dalam keadaan aman terkendali sehingga masyarakat tidak harus berdiam diri dalam rumah.
Polisi Perancis memberi pengamanan pada warga yang berada di area dekat Gedung Bataclan setelah serangan brutal teroris di Paris, Prancis, 13 November 2015. (REUTERS/ Philippe Wojazer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan mematikan kelompok teroris di sejumlah lokasi di Paris, Perancis, tak membuat warga negara Indonesia di Perancis menjadi ketakutan. Pascateror situasi di penjuru Paris dalam keadaan aman terkendali sehingga masyarakat tidak harus berdiam diri dalam rumah.

Warga negara Indonesia yang tinggal di Paris, Johan Andromeda menuturkan terhitung sejak Sabtu (11/4), keadaan di Kota Paris aman dan bisa dikendalikan oleh aparat kepolisian dan militer. “Tidak lagi mencekam seperti malam saat peristiwa serangan teror terjadi,” ujar Johan kepada CNN Indonesia, Ahad (15/11), melalui pesan telepon selulernya.

Johan mengatakan status darurat keamanan yang diberlakukan oleh pemerintah Perancis tidak otomatis menghentikan setiap aktivitas masyarakat. Dia mengakui masyarakat Paris memang shock atas kejadian tersebut namun tidak seluruh warga merasa terguncang dan ketakutan. Apalagi warga yang tinggalnya jauh titik lokasi serangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johan menuturkan di wilayah tempatnya tinggal di pinggiran Kota Paris memang pengamanan juga sangat diperketat. Hal tersebut serupa dengan di pusat Kota Paris. Di kawasan dekat serangan teror masih diblokir. Stasiun-stasiun metro di wilayah tersebut juga masih ditutup.

“Sekolah-sekolah, tempat-tempat publik seperti pusat perbelanjaan tutup. Menara Eiffel dan museum-museum juga ditutup hingga ada keputusan berikutnya dari pihak yang berwenang,” tuturnya.

Namun, lanjut Johan, kalau misalnya hanya untuk keluar rumah untuk berpergian masih bisa dilakukan. “Kalau mau jalan-jalan sih masih bisa, apalagi yang berada di pinggiran Paris,”  ucap dia.

Johan menjelaskan masyarakat Paris sebagian ada yang mendatangi lokasi kejadian untuk menaruh bunga dan lilin di area sekitar Rue Chanrenton. “Sebagai tanda turut berduka cita. Ada juga yang mendatangi PMI-nya Perancis untuk mendonorkan darahnya sebagai betuk solidaritas,” kata dia.

Johan, yang sudah 10 tahun tinggal di Paris mengatakan pengamanan yang dilakukan pascaserangan teroris cukup bagus. Banyak anggota militer yang dimobilisasi menjaga tempat-tempat penting seperti Assemblee Generale (Gedung DPR), kantor-kantor kementerian, dan lain-lain. Untuk mobilisasi massa dilarang,” kata Johan.

Johan menambahkan saat kejadian ia dan keluarga sudah ada di rumah. “Malam saat kejadian memang mencekam. Tapi seharian ini terlihat semakin membaik. Para WNI juga sudah mendapat imbauan standar dari KBRI,” ujarnya.

Sedikitnya 153 orang tewas dalam pengeboman dan penembakan di stadion nasional Stade de France di Saint-Denis, beberapa restoran dan gedung konser Bataclan di Paris, Perancis. Sebanyak delapan pelaku penyerangan tewas oleh pihak keamanan Perancis, namun belum diketahui apakah terdapat pelaku yang berhasil melarikan diri. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER