Jurnalis Rusia: Seruan Putin Kirim Teroris ke Tuhan Palsu

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 14:30 WIB
Pembawa berita Russia Today, Remo Maalouf meminta maaf karena mencuit bahwa Presiden Vladimir Putin pernah berkomentar "akan mengirim teroris ke Tuhan."
Komentar Presiden Vladimir Putin soal terorisme, yang ternyata palsu, sempat viral di media sosial. (Reuters/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pembawa berita Russia Today, Remo Maalouf meminta maaf karena telah mencuit komentar kontroversial soal "mengirimkan teroris ke Tuhan," yang sebelumnya dia katakan berasal dari Presiden Vladimir Putin. Para Rabu (18/11), Maalouf mencuitkan permintaan maafnya dan menegaskan bahwa komentar tersebut bukan dari Putin.

Komentar tersebut menjadi viral setelah Maalouf mencuit bahwa Putin pernah berkomentar soal teroris dengan menyatakan "Untuk memafkan mereka tergantung kepada Tuhan, tapi untuk mengirimkan mereka ke Tuhan tergantung kepada saya."

(Baca jugaSeruan Putin Kirim Teroris ke Tuhan Viral di Sosial Media)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bahayanya media sosial! Saya mencatut komentar Putin itu dari Facebook dan ternyata komentar itu palsu. Saya minta maaf," cuit Maalouf.

Komentar Putin itu sempat menjadi viral di media sosial Twitter. Komentar tersebut kemudian dicuit ulang dan disisipkan bersama dengan berbagai foto Putin. Beragam reaksi juga terlontar mengenai pernyataan Putin tersebut.

"Saya sangat setuju dengan komentar Putin. Di mana kamu, Obama?," cuit Wes Peck, pengguna Twitter dengan akun @wly0404man.

Meski banyak memuji komentar tersebut, ada juga pengguna Twitter yang mengkritiknya.

"Putin buas," ujar akun @Revitalize, sembari menampilkan foto Putin.

Huffington Post melaporkan bahwa komentar itu diduga berasal dari sebuah pernyataan yang dilontarkan Denzel Washington di film 'Man on Fire' produksi tahun 2004. Saat itu, meski tak persis sama, Washington yang memerankan tokoh Joyhn W. Creasy, seorang mantan pembunuh bayaran yang berupaya melindungi putrinya.

Pembawa berita Russia Today, Remo Maalouf meminta maaf karena mencuit bahwa Presiden Vladimir Putin pernah berkomentar akan mengirim teroris ke Tuhan. (dok. twitter/@Remimaalouf)
Dalam film itu, tokoh yang diperankan Washington berujar, "Soal permintaan maaf adalah urusan mereka dan Tuhan. Tugas saya adalah untuk mempertemukan keduanya," seperti dikutip dalam laman IMDb.

Putin selama ini memang dikenal kerap meluncurkan penyataan publik yang keras dan tegas. Putin bersumpah akan mengintensifkan serangan udaranya terhadap ISIS di Suriah dan akan melakukan pencarian besar-besaran terhadap teroris yang menanam bom di pesawat Kogalymavia bulan lalu.

Pernyataan ini datang menyusul konfirmasi Rusia pada Selasa (17/11) bahwa pesawat Airbus A321 itu jatuh akibat bom.

“Kami akan menemukan mereka di mana pun di atas bumi dan menghukum mereka,” kata Putin.

Pesawat Kogalymavia jatuh di Sinai, Mesir, 31 Oktober lalu, menewaskan 224 penumpang dan kru. Sebelum hari ini, Rusia selalu berusaha menampik bahwa teroris yang menyebabkan pesawat itu jatuh, menyerukan agar tak mengambil kesimpulan hingga penyelidikan selesai. Sedang intelijen Barat telah lama mengindikasikan bahwa pesawat nahas itu jatuh karena ditanami bom.

Empat hari setelah serangan Paris, Kremlin merilis video berisi Alexander Bortnikov, kepala FSB, mengatakan dalam sebuah rapat pada Senin malam, bahwa materi ledakan ditemukan di fragmen pesawat dan di barang-barang milik penumpang.

Putin kemudian memerintahkan kepala keamanan dan militer bahwa insiden ini merupakan salah satu kejahatan terburuk dalam sejarah modern Rusia.

“Tugas angkatan udara kita di Suriah tidak bisa hanya dilanjutkan,” ujar Putin. “Ini harus diintensifkan sedemikian hingga para penjahat mengerti bahwa pembalasan tidak bisa dielakkan.” (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER