Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang guru TK di Paris, Perancis, yang mengaku ditikam oleh simpatisan ISIS ternyata berbohong. Kebohongannya ini membuat polisi di Paris menyisir wilayah tersebut.
Diberitakan CNN, pria yang terluka di leher dan perut itu sebelumnya mengatakan bahwa dia diserang pengikut ISIS yang berteriak "Ini adalah Daesh (ISIS)."
Namun dalam interogasi di rumah sakit, ternyata pria itu mengaku berbohong. Sebelumnya polisi juga sudah curiga, pasalnya penjaga sekolah mengatakan tidak melihat ada penyusup masuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru itu dirawat di rumah sakit karena luka yang tidak mengancam jiwa. Belum diketahui kenapa dia terluka dan motivasinya berbohong.
Guru yang tidak disebut namanya itu telah mengajar di sekolah di wilayah Aubervilliers itu selama 20 tahun. Pria berusia 45 tahun itu menyebabkan keamanan diperketat di seluruh Paris.
Kota itu memang masih dalam keamanan tingkat tinggi menyusul penembakan yang menewaskan 130 orang November lalu. Para pelaku mengaku adalah simpatisan ISIS.
Selain Paris, negara-negara tetangga seperti Belgia dan Swiss juga dalam kondisi siaga menyusul serangan tersebut.
(den)