Kepala Garda Nasional Venezuela Terkait Penyelundupan Narkoba

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 08:38 WIB
Jaksa Amerika Serikat tengah mempersiapkan dakwaan terhadap kepala Garda Nasional Venezuela atas dugaan keterlibatan dalam perdagangan narkoba.
Ilustrasi kokain (Thinkstock/pashapixel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah jaksa Amerika Serikat tengah mempersiapkan dakwaan terhadap kepala Garda Nasional Venezuela atas dugaan keterlibatan dalam perdagangan narkoba. Hal ini merupakan salah satu langkah AS menyelidiki dugaan keterlibatan pejabat senior Venezuela dalam perdagangan kokain.

Nestor Reverol, mantan kepala badan anti-narkotika Venezuela dan sekutu lama mantan pemimpin sosialis Hugo Chavez, disebutkan dalam dakwaan yang disegel di pengadilan federal di Brooklyn, New York.

Reverol akan menjadi salah satu pejabat Venezuela peringkat tertinggi dan yang hingga masih menjabat dan terlibat tuduhan narkoba AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reverol, yang memimpin Garda Nasional, cabang angkatan bersenjata Venezuela yang mengontrol perbatasan negara, tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar oleh Reuters.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia menolak tuduhan AS bahwa Venezuela gagal mengekang pengiriman narkoba, dan selalu berupaya menyebut keberhasilan pemerintah dalam menindak aliran kokain dari negara tetangga, Kolombia.

Garda Nasional juga tidak bersedia untu berkomentar soal hal ini. Kantor pers resmi Garda Nasional menolak berkomentar, sementara Kementerian Informasi Venezuela juga tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar soal rencana dakwaan terhadap Reverol.

Hingga saat ini, belum jelas dakwaan spesifik yang akan dijatuhkan kepada Reverol, atau kapan dakwaan tersebut akan diumumkan.

Juru bicara Departemen Kehakiman AS, Peter Carr dan juru bicara Jaksa Brooklyn, Robert Capers, yang menangani kasus terhadap Reverol juga menolak berkomentar. Juru bicara Badan Penegakan Hukum soal Obat-obatan, DEA, Yusuf Musa juga menolak berkomentar.

Jaksa AS menyegel dakwaan terhadap setidaknya lima mantan pejabat Venezuela dengan kejahatan perdagangan narkoba selama empat tahun terakhir, menurut catatan dari pengadilan distrik Florida dan New York pengadilan distrik.

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menolak tuduhan keterlibatan sejumlah pejabat dalam perdagangan narkoba sebagai kampanye sayap kanan internasional untuk mendiskreditkan sosialisme di Venezuela.

Partai Sosialis menyatakan bahwa upaya pelarangan obat telah membaik sejak Venezuela mengusir DEA pada 2005.

Pemimpin oposisi Venezuela selama bertahun-tahun menuduh pejabat pemerintah tingkat tinggi terlibat dalam perdagangan obat atau menutup mata terhadap peran perwira militer dalam perdagangan narkotika.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam laporan pengendalian narkotika tahunan pada tahun ini bahwa Venezuela menjadi salah satu rute transit utama untuk obat-obatan terlarang dari Amerika Selatan karena perbatasan yang longgar dengan negara tetangga Kolombia, "sistem peradilan yang lemah, kerj sama kontranarkotika yang sporadis, dan permisif dan lingkungan yang korup."

Menurut data dari Kantor Kebijakan Pengawasan Obat Nasional Gedung Putih, sekitar seperempat dari semua kokain yang diekspor dari Amerika Selatan pada 2011 berasal dari Venezuela.

Sementara menurut mantan kepala DEA dari operasi internasional, Mike Vigil, anggota Garda Nasional Venezuela sangat terlibat dalam perdagangan narkoba.

"Garda Nasional merupakan kunci pintu untuk memasuki Venezuela bagi organisasi perdagangan narkoba Kolombia dan kelompok subversif," katanya.

"Mereka telah mengubah Venezuela menjadi rute besar untuk kokain ke Amerika Serikat dan Eropa," ujar Vigil.

Dalam beberapa tahun terakhir, dua mantan pejabat Garda Nasional lainnya didakwa atas tuduhan penyelundupan obat-obatan terlarang.

Para pejabat AS menyatakan penangkapan tersebut bukan merupakan upaya untuk menekan pemerintahan Maduro, namun merupakan upaya penegak hukum AS untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER