Korut Hukum Pastor Kanada Kerja Paksa Seumur Hidup

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 15:08 WIB
Pengadilan tertinggi Korea Utara menjatuhi hukuman kerja paksa kepada seorang pastor Kanada kelahiran Korea Selatan yang dituduh ingin menggulingkan Korut.
Pengadilan tertinggi Korea Utara menjatuhi hukuman kerja paksa kepada seorang pastor Kanada kelahiran Korea Selatan yang dituduh ingin menggulingkan Korut. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan tertinggi Korea Utara menghukum seorang pastor Kanada kelahiran Korea Selatan dengan hukuman kerja paksa seumur hidup atas tuduhan ingin menggulingkan pemerintahan Korut.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan pada Rabu (16/12) bahwa Hyeon Soo Lim, kepala pastor di salah satu gereja terbesar di Toronto, ditahan di Korut sejak Februari lalu. Pada Juli, Hyeon muncul dalam laporan media pemerintah Korea Utara dan mengaku bersalah atas kejahatan terhadap negara.

Menurut laporan Xinhua, Mahkamah Agung Korea Utara mengatakan Lim berupaya menggulingkan pemerintah Korea Utara dan melemahkan sistem sosial dengan "kegiatan keagamaan" selama 18 tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengadilan Korut menyatakan bahwa Hyeon membuat propaganda anti-Korea Utara sebagai bagian dari upaya AS dan Korea Selatan untuk melawan Korut.

Pengadilan juga menyatakan bahwa Lim mengaku sejumlah warga untuk membelot dari Korea Utara dan telah bertemu dengan duta besar AS untuk Mongolia mengenai rencana tersebut.

Sebagian besar pembelot Korea Utara melarikan diri dari Korut yang terisolasi dan represif untuk menuju Korea Selatan melalui China dan Asia Tenggara, meskipun ada kemungkinan sejumlah pembelot keluar melalui Mongolia.

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, belum melaporkan keputusan pengadilan tersebut.

Korea Utara sebelumnya menghukum seorang misionaris keturunan Korea-Amerika, Kenneth Bae, dengan kerja paksa selama 15 tahun. Namun, Bae dibebaskan pada tahun lalu setelah ditahan selama dua tahun.

Pada Juli lalu, Lim muncul dalam konferensi pers di Korea Utara dan mengaku dia bahwa dia memasuki Korea Utara dengan dalih bekerja untuk kemanusiaan dan menggunakan informasi yang biasa dia sampaikan di luar negeri untuk mendorong rezim yang dipimpin Kim Jong Un runtuh "dengan belas kasih Allah."

Lim merupakan kepala pastor di Gereja Cahaya Korea Presbyterian yang memiliki 3.000 jemaah. Gereja tersebut menyatakan Lim telah mengunjungi Korut lebih dari 100 kali sejak 1997 dan membantu mendirikan panti asuhan dan panti jompo di sana.

Meski lahir di Korea Selatan, Kim tinggal di Kanada sejak 1986 dan merupakan warga negara Kanada.

Gerejanya menyatakan pada Maret lalu bahwa Lim, 60, memiliki "masalah kesehatan yang sangat serius, tekanan darah yang sangat tinggi, dia bergantung kepada obat dokter dan keluarganya sangat ingin mengirim obat-obatan."

Korea Utara, dan negara tetangganya, China dilaporkan kerap menerakan kelompok penganut agama Kristen dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, Pyongyang membebaskan tiga warga Amerika, termasuk seorang pria yang meninggalkan salinan Alkitab di sebuah klub. Pada Oktober lalu, Korut juga membebaskan warga negara Korsel yang memiliki kartu identitas AS, atau green card setelah menahannya selama enam bulan.

Pada Juni, pengadilan tertinggi Korut menjatuhkan hukuman kerja paksa seumur hidup kepada dua warga Korea Selatan yang dituduh mata-mata untuk Seoul. kedua warga Korsel ini termasuk di antara tiga warga Korea Selatan yang dilaporkan ditahan oleh Korea Utara. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER