Jakarta, CNN Indonesia -- Tornado menghantam Sydney, Australia, pada Rabu (16/12) dengan kecepatan angin di atas 200 kilometer per jam, merobohkan pohon-pohon dan tiang listrik, menerbangkan atap-atap rumah serta menyebabkan banjir.
Biro Meteorolosi Australia (BOM) merilis peringatan tornado langka sekitar Rabu siang saat badai mencapai wilayah pesisir di selatan Sydney. Beberapa penerbangan internasional dan domestik pun terpaksa dialihkan ke kota lain di Australia.
Seorang saksi Reuters menggambarkan kerusakan di wilayah industri di Kurnell dekat daerah pantai Cronulla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tak ada peringatan. Langit tiba-tiba berubah sangat gelap dan ada petir berkali-kali,” kata Meredith Sullivan, 48. "Lalu hembusan angin yang mengerikan, Anda bisa mendengar atap mulai terangkat dan puing-puing mulai beterbangan. Semua mobil sepertinya hancur.”
Kurnell, yang dekat dengan bandara Sydney, ditutup untuk umum kecuali untuk layanan darurat, yang menilai kerusakan. Hembusan angin hingga 213 km per jam tercatat di wilayah itu.
"Ada bukti jelas bahwa tornado melalui Cronulla hari ini," kata Alan Tajam dari BOM kepada media di Sydney.
Gambar-gambar soal gelapnya situasi Sydney akibat badai tersebar di media sosial.
Sebuah pusat perbelanjaan di pinggiran timur Sydney juga dievakuasi setelah bagian atapnya runtuh akibat badai, menurut laporan media, dan seorang perempuan menderita luka ringan.
Aliran listrik bagi sekitar 6.000 rumah di selatan Sydney putus dan badan penyelamatan menerima lebih dari 200 panggilan bantuan.
"Risiko tornado kini telah mereda tetapi ada kemungkinan besar akan aktivitas badai untuk sisa hari ini," kata ahli meteorologi senior dari BOM, James Taylor.
Australia mengalami pola cuaca El Nino, fenomena yang terkait dengan kekeringan ekstrem, badai dan banjir, yang diprediksi sebagai yang terparah sepanjang sejarah, menurut badan cuaca PBB awal tahun ini.
(stu)