Jakarta, CNN Indonesia -- Irak meminta warga Kota Ramadi, yang kini berada di bawah kendali ISIS, untuk meninggalkan rumah mereka dalam 72 jam.
Pesawat militer Irak menyebarkan selebaran di kota itu pada Minggu (20/12).
"Ini merupakan indikasi bahwa operasi militer besar untuk merebut kembali pusat kota [Ramadi] akan segera dimulai," kata salah seorang petugas keamanan yang tak mau disebut namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selebaran mengindikasikan rute yang aman bagi warga sipil untuk keluar dari kota. Warga juga diminta untuk membawa dokumen identifikasi yang tepat, menurut juru bicara operasi gabungan Brigadir Jenderal Yahya Rasool kepada Reuters melalui telepon.
"Semua pasukan keamanan diinstruksikan bagaimana untuk menangani warga sipil yang mendekati mereka,” kata dia.
Pekan lalu, pasukan keamanan Irak mengklaim mereka telah membuat kemajuan pada dua front di Ramadi, dengan mengusir militan ISIS dari basis komando militer dan lingkungan di al-Taamim di tepi barat kota. ISIS merebut wilayah itu pada Mei lalu.
Intelijen Irak memperkirakan jumlah militan ISIS yang bercokol di pusat Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar Sunni, sekitar 250 hingga 300 orang.
(stu)