Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan Irak memaparkan bahwa kelompok militan ISIS mencegat warga Ramadi yang diimbau meninggalkan kota tersebut, menjelang operasi militer besar-besaran yang akan diluncurkan tentara Irak untuk merebut kembali kota di wilayah barat dari cengkraman militan.
"Ada keluarga yang berhasil lolos dari geng Daesh," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Irak, Naseer Nuri kepada Reuters pada Senin (21/12), menggunakan nama lain dari ISIS, Daesh.
(
Baca juga: Militer Irak Minta Warga Ramadi Meninggalkan Kota)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada informasi intelijen dari dalam kota bahwa mereka mencegah sejumlah keluarga meninggalkan kota, mereka berencana menggunakan warga sebagai perisai manusia," ujar Naseer menambahkan tanpa merinci jumlah warga yang berhasil melarikan diri dari cegatan ISIS.
Pesawat militer Irak pada Minggu (20/12) menjatuhkan selebaran di Ramadi yang mengimbau warga untuk meninggalkan kota tersebut dalam waktu 72 jam.
Selebaran tersebut juga dilengkapi dengan rute aman untuk keluar dari kota. Juru bicara operasi gabungan Brigadir Jenderal Yahya Rasool juga mengimbau warga membawa serta dokumen identifikasi yang diperlukan.
Pekan lalu, pasukan keamanan Irak mengklaim mereka telah membuat kemajuan pada dua front di Ramadi, dengan mengusir militan ISIS dari basis komando militer dan lingkungan di al-Taamim di tepi barat kota. ISIS merebut wilayah itu pada Mei lalu.
Intelijen Irak memperkirakan jumlah militan ISIS yang bercokol di pusat Ramadi, ibu kota provinsi Anbar, berkisar antara 250 hingga 300 orang.
(ama)