Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan suami istri di Inggris divonis penjara seumur hidup setelah terbukti merencanakan serangan bom di pusat perbelanjaan London.
Dalam pengadilan di Old Bailey, Rabu (30/12), Mohammed Rehman dan istrinya, Sana Ahmed Khan, terbukti bersalah telah merencanakan serangan dan memiliki bahan peledak.
Dikutip The Independent, Rehman baru akan mendapatkan peluang bebas setelah dipenjara 27 tahun, sementara Khan setelah 25 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rehman juga didakwa atas kepemilikan artikel untuk tujuan terorisme.
Rencananya serangan ini akan dilakukan tepat di peringatan 10 tahun ledakan kereta London yang menewaskan 52 orang pada 7 Juli 2005 atau 7/7. Rencana Rehman terbongkar setelah membuat twit menanyakan soal target serangan terbaik.
Rehman memiliki nama samaran "Silent Bomber" di Twitter.
Rehman telah membuat dan melakukan pengujian ledakan bom di pekarangan belakang rumahnya. Polisi menemukan bahan kimia dan pisau berburu seperti yang digunakan Jihadi John saat menggeledah rumah Rehman.
Polisi mengatakan, bom itu akan siap dalam beberapa hari ke depan.
Pasangan ini disebut memiliki ideologi ekstrem yang sama dengan ISIS. mereka beberapa kali mencari di internet soal pengeboman 7/7.
Rehman dan Khan tinggal terpisah karena hubungan mereka tidak disetujui orang tua. Keduanya menikah secara siri pada 2013.
Di pengadilan, keduanya saling tuding dan menuduh satu sama lain ekstremis.
Dalam keluarganya, Rehman dianggap sebagai "orang bodoh" yang menghabiskan waktu untuk minum-minum dan memakai narkoba. Di komunitas Muslim setempat, dia juga dijauhi karena dianggap ekstrem.
(den)