Presiden Iran: Saudi Tak Bisa Sembunyikan Kejahatan Besarnya

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2016 02:20 WIB
Presiden Iran mengecam Arab Saudi karena memutuskan hubungan dengan Teheran. Langkah ini dianggap tak akan bisa menyembunyikan 'kejahatan'.
Presiden Iran mengecam Arab Saudi karena memutuskan hubungan dengan Teheran. Langkah ini dianggap tak akan bisa menyembunyikan 'kejahatan'.(REUTERS/Carlo Allegri )
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Iran mengecam Arab Saudi pada Selasa (5/1). Dia menyebut bahwa pemutusan hubungan dengan Teheran setelah eksekusi ulama Syiah adalah langkah yang aneh untuk menanggapi apa yang disebut Saudi sebagai kritik adil.

"Tak diragukan lagi, langkah tersebut tak akan pernah bisa menyembunyikan kejahatan besar," kata Presiden Hassan Rouhani, mengutip CNN.

Eksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr dan 46 orang lainnya dalam satu hari yang sama atas tuduhan terorisme sudah menimbulkan reaksi yang kuat di Timur Tengah dan sekitarnya. Negara-negara Timur Tengah yang didominasi Syiah mengutuk hal ini. Sedangkan negara yang didominasi Sunni berada di belakang dan mendukung Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dukungan untuk Saudi pun bertambah banyak. Salah satu negara yang mendukung Saudi adalah Kuwait. Selasa (5/1), Kuwait memanggil pulang duta besarnya dari Teheran karena takut pada 'kerusuhan' di kedutaan besar Saudi di Teheran.

"Tindakan tersebut merupakan pelanggaran dari konvensi internasional atas keamanan dan keselamatan misi diplomatik di negaranya," kata Kementerian Luar Negeri Kuwait.

Rouhani sendiri dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Denmark Kristian Jensen membela pengunjuk rasa yang marah terhadap eksekusi massal. Pembelaan ini juga termasuk penyerbuan dan pembakaran kedutaan Saudi di Teheran.

"Ini sangat wajar bahwa ada kejahatan yang dilakukan melawan Islam dan HAM sehingga akan terjadi reaksi dan opini publik."

Serangan Kedutaan dikutuk PBB

Dewan Keamanan PBB bereaksi terhadap konflik yang terjadi antar dua negara ini. Dewan Keamanan PBB mengutuk adanya serangan di Kedutaan Besar Saudi di Teheran oleh pengunjuk rasa yang marah.

PBB juga menyerukan kepada Iran bahwa mereka harus melindungi tempat diplomatik dan konsuler dari semua gangguan atau kerusakan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Jaberi Ansari mengatakan bahwa negaranya berkomitmen melindungi misi diplomatik dan menegaskan bahwa tak ada diplomat Saudi yang terluka dan ada di lokasi saat serangan terjadi.

Namun Dewan Keamanan PBB sendiri tidak membahas soal eksekusi Nimr yang memicu konflik tersebut. Hanya saja, negara lainnya yang berfokus pada masalah utama, menyebut bahwa keputusan Saudi tidaklah adil.

Presiden Iran, menyerukan negara-negara lain di luar kawasan regional untuk mengambil sikap.

"Kritik tak harus ditanggapi dengan pemenggalan," kata Rouhani.

"Kami berharap negara-negara di Eropa yang selalu bereaksi terhadap isu-isu HAM akan bertindak terhadap kasus ini juga."

(chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER