Koalisi Saudi Jatuhkan Bom Kluster Buatan AS di Yaman

Ike Agestu | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jan 2016 21:25 WIB
Human Rights Watch menyatakan bahwa bom kluster buatan AS dijatuhkan oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi di wilayah permukiman sipil di Sanaa, Yaman.
Konflik berkepanjangan di Yaman menurut PBB sejauh ini telah menewaskan 2.800 warga sipil. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bom kluster buatan Amerika Serikat digunakan oleh Arab Saudi dalam serangan udara bersama negara koalisi Arab di ibu kota Yaman, Sanaan, menurut laporan dari Human Rights Watch (HRW).

Dirilis pada Kamis (7/1), HRW menyatakan bahwa pasukan koalisi pimpinan Saudi menjatuhkan bom kluster du wilayah permukiman Sanaa, pada Rabu (6/1).

“Koalisi berulang kali menggunakan bom kluster di kota yang padat penduduk, mengisyaratkan niat untuk melukai warga sipil, yang merupakan kejahatan perang,” ujar Steve Goose, direktur senjata di HRW.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang warga di al-Zira mengatakan kepada HRW bahwa keluarga terbangun pada pukul 05.30 waktu setempat pada 6 Januari, akibat puluhan suara ledakan kecil. Ia mengatakan bahwa ia sedang bekerja saat itu, namun istrinya mengatakan bahwa ketika keluarganya melarikan diri, mereka melihat rumah dan bangunan sekolah taman kanak-kanak terkena bom.

Seorang warga di daerah Hayal Sayeed, mengaku mendengar beberapa ledakan kecil, sekitar pukul 06.00. Ia keluar ke jalanan, dan melihat mobil-mobil di jalanan terkena pecahan bom, begitu juga tembok-tembok rumah.

Bom kluster ketiga dilaporkan oleh warga di media sosial di hari yang sama, di area al-Thiaba.

“HRW melihat foto yang diambil pada 6 Januari di Sanaa yang tak salah lagi menunjukkan sisa-sisa amunisi, termasuk submunisi yang belum meledak, fragmen submunisi yang terpecah,” ujar HRW dalam rilis.

Menurut HRW, setiap kluster bom CBU-58 yang dijatuhkan berisi 650 submunisi. AS mengirimkan 1.000 CBU-58 ke Arab Saudi di antara 1970 dan 1995.

“AS adalah salah satu pihak dalam konflik bersenjata di Yaman, memainkan peran langsung dengan mengkoordinasi operasi militer, dan semacamnya, dan diwajibkan untuk menginvestigasi dugaan pelanggaran hukum perang di mana pasukannya ambil bagian,” jelas HRW.

Konflik berkepanjangan di Yaman menurut PBB sejauh ini telah menewaskan 2.800 warga sipil. Saudi mulai melancarkan serangan udara di Yaman pada Maret untuk mengusir kelompok pemberontak al-Houthi dan mengembalikan legitimasi Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

“Mungkin sudah 20 tahun sejak As terakhir menyediakan amunisi kluster ini kepada Saudi namun mereka digunakan untuk memnbunuh warga sipil sekarang,” ujar Goose. “AS, sebagai bagian dari konflik, harus menuntut koalisi untuk segera menghentikan senjata ini atau [mereka] menjadi terlibat dalam penggunaannya.” (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER