Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah gejolak hubungan kedua negara, Iran pada Kamis (7/1) mengatakan bahwa pesawat Arab Saudi menyerang kantor kedutaan besar mereka di Sanaa, Yaman.
"Arab Saudi bertanggung jawab atas kerusakan di gedung kedutaan besar dan cederanya beberapa staf," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, kepada stasiun televisi pemerintah Iran,
IRIB.
Penduduk dan saksi mata di Sanaa mengatakan bahwa tidak ada kerusakan pada gedung kedutaan besar yang terletak di distrik Hadda tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan mereka, serangan udara tersebut menghantam di radius sekitar 700 meter dari kedutaan besar. Beberapa batu dan pecahan meriam memang jatuh di pekarangan kedubes.
Seperti dilansir
Reuters, tudingan ini dilontarkan oleh Iran pasca diputusnya hubungan diplomatik kedua negara oleh Saudi yang geram lantaran pengunjuk rasa menyerang kedubes mereka di Teheran. Demonstran Iran protes lantaran Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah, Nimr al-Nimr, bersama 46 terpidana kasus terorisme lainnya pada Sabtu (2/1).
Sebelumnya, para analis memang memprediksi bahwa ketegangan kedua negara akan berdampak dapat menambah runyam skala besar isu di kawasan, termasuk krisis Yaman, di mana kelompok pemberontak Houthi mengobarkan perang untuk menumbangkan pemerintahan Presiden Abd Mansour Hadi.
Pada Maret tahun lalu, Saudi melancarkan operasi militer di Yaman untuk menggempur Houthi, minoritas Syiah yang berhasil mengambil alih istana kepresidenan. Saudi dan beberapa negara Sunni lain menuding bahwa Houthi dipersenjatai dan dibiayai oleh Iran. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut.
Amerika Serikat sebagai sekutu Saudi juga mengaku sudah mendengar kabar mengenai kerusakan gedung Kedubes Iran di Sanaa. Juru Bicara Gedeung Putih, Josh Earnest, mengatakan bahwa AS sedang menghimpun informasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Sementara itu, juru bicara koalisi serangan udara Saudi, Ahmed Asseri, mengatakan bahwa tim jet tempur memang melancarkan serangan besar-besaran di Sanaa pada Rabu malam untuk membombardir pelontar rudal yang digunakan Houthi untuk menyerang.
Asseri memastikan bahwa tim koalisi akan menginvestigasi lebih lanjut mengenai tudingan Iran. Namun menurut Asseri, Houthi kerap menggunakan fasilitas sipil, termasuk gedung kedutaan besar yang sudah tak terpakai.
Ia juga mengatakan bahwa tim koalisi sejak jauh hari sudah meminta semua negara untuk memberikan koordinat lokasi misi diplomatik mereka. Asseru menyatakan bahwa tudingan yang didasarkan pada informasi dari Houthi "tak memiliki kredibilitas."
Riyadh menganggap Houthi sebagai perpanjangan tangan Iran untuk melebarkan pengaruhnya. Anggapan ini dibantah oleh Houthi, mengatakan bahwa mereka benar-benar bertempur demi revolusi melawan pemrintahan korup dan kekuatan Teluk Arab yang berutan kepada Barat.
(stu)