Pasukan Burkina Faso Rebut Kembali Hotel dari Al Qaeda

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Jan 2016 22:41 WIB
Presiden Roch Marc Christian Kabore mengutuk peristiwa berdarah yang menewaskan sedikitnya 20 orang itu, termasuk warga Rusia, China, dan Amerika.
Gambar Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian Kabore saat kampanye di Ouagadougou, 30 November 2015. (REUTERS/ Joe Penney)
Ougadougou, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Burkina Faso berhasil merebut kembali Hotel Splendid yang menjadi arena pertempuran dengan militan Al Qaeda yang menyandera ratusan orang, Sabtu (16/1) waktu setempat.

Presiden Roch Marc Christian Kabore mengutuk peristiwa berdarah yang menewaskan sedikitnya 20 orang itu, termasuk warga Rusia, China, dan Amerika Serikat. “Perbuatan ini adalah keji, tindakan pengecut, dan korban adalah orang-orang yang tidak bersalah,” ujar Kabore seperti dilansir Reuters.

Kabore menyatakan pertumpahan darah yang terjadi di ibu kota Burkina Faso, Ougadougou, itu merupakan yang pertama kali terjadi di negaranya dan masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami menyerukan kepada seluruh rakyat untuk waspada dan berani melawan aksi teroris sebagai bagian dari perjuangan,” kata Kabore.

Kabore menuturkan para korban tewas yang sebelumnya menjadi sandera berasal dari 18 negara. Namun ia tak menjelaskan lebih detail mengenai para korban.

Menteri Keamanan Simon Compaore menyatakan operasi keamanan untuk membebaskan sandera di Splendid Hotel dan di Restoran Cappucino yang ada di dekatnya telah berakhir.

“Sebanyak 126 orang yang menjadi sandera sudah dibebaskan. Sebanyak 33 orang di antaranya luka-luka ,” ujar Compaore.

Adapun korban tewas dari kelompok Al Qaeda in Islamic Maghreb (AQIM) yang mengklaim bertanggung jawab atas penyanderaan tersebut berjumlah empat orang. Sebanyak dua di antaranya yaitu perempuan.

Hotel Splendid merupakan sebuah tempat penginapan yang populer di negara yang terletak di Afrika Barat itu dan menjadi basis bagi tentara Barat serta Perancis. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER