Burkina Faso dan Mali Kerja Sama Usai Teror al-Qaeda

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 18 Jan 2016 08:56 WIB
Burkina Faso dan Mali sepakat bekerja sama pascaserangan di sebuah hotel mewah yang menewaskan 28 orang dari tujuh negara di Ouagadougou.
Serangan al-Qaeda di Hotel Splendid, Burkina Faso, menewaskan sedikitnya 28 orang yang berasal dari tujuh negara, dan melukai 50 orang lainnya.(Reuters/Joe Penney)
Jakarta, CNN Indonesia -- Burkina Faso dan Mali sepakat bekerja sama untuk melawan ancaman dari militan Islam di Afrika Barat dengan berbagi intelijen dan melakukan patroli keamanan bersama.

Upaya ini dilakukan setelah dua serangan mematikan di sebuah hotel mewah yang biasa ditinggali oleh para ekspatriat.

Perdana menteri kedua negara bertemu pada Minggu (17/1), dua hari setelah militan al-Qaeda menyerbu Hotel Splendid di Ibu Kota Burkina Faso, Ouagadougou, menembaki sebuah restoran dan menyerang hotel lain di dekatnya, menewaskan sedikitnya 28 orang yang berasal dari tujuh negara, dan melukai 50 orang lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan diklaim oleh al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM), menyusul serangan serupa di sebuah hotel mewah di Ibu Kota Mali, Bamako, pada November yang menewaskan 20 orang, termasuk warga Rusia, China dan Amerika Serikat.

Selama bertahun-tahun, militan Islam telah menggunakan Mali utara sebagai basis mereka, namun sepanjang tahun lalu telah melancarkan sejumlah serangan di wilayah lain di Mali.

Otoritas Burkina Faso khawatir bahwa perbatasan padang pasir yang panjang dengan Mali bisa menjadi titik transit bagi militan.

"Ada kemauan politik yang sangat kuat dari kedua negara untuk menggabungkan upaya kami untuk memerangi terorisme," kata Perdana Menteri Burkina Faso, Paul Kaba Thieba.

Thieba dan Perdana Menteri Mali, Modibo Keita, mengunjungi lokasi Hotel Splendid pada Minggu.

Area di sekitar hotel kini berada di bawah keamanan ketat. Sementara di dalam hotel, pejabat keamanan Burkina Faso dan Perancis melakukan penyelidikan.

Pasukan keamanan berhasil merebut kembali hotel dengan 146 kamar di Burkina Faso pada Sabtu setelah baku tembak dengan militan, setidaknya tiga di antaranya tewas.

Penyintas mengatakan para militan menargetkan korban kulit putih di hotel dan di restoran.

Menurut angka sementara dari pemerintah Burkinabe, di antara yang tewas adalah delapan warga Burkina Faso, empat warga Kanada, tiga asal Ukraina, dua warga Portugis, dua warga Prancis, dua warga Swiss dan satu warga negara Belanda. Tujuh mayat lagi belum diidentifikasi, dan daftar bisa terus berubah.

Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada, mengatakan enam warga Kanada menjadi korban tewas.

Kementerian luar negeri Italia mengatakan pada Minggu bahwa istri dan anak dari Gaetano Santomenna, pemilik kedai kopi Italia, restoran yang diserang di seberang Splendid, sedang berada di dalam ketika serangan terjadi. Mereka belum dipastikan tewas, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa identifikasi oleh otoritas Burkina Fas masih terus dilakukan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER