Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara telah menyebarkan 1 juta selebaran propaganda ke Korea Selatan menggunakan balon di tengah ketegangan dua negara di kawasan itu.
Menurut laporan Kementerian Pertahanan Korsel yang dikutip
The Guardian, Senin (18/1), pengiriman selebaran propaganda Korut dilakukan hampir setiap hari ke Korsel. Juru bicara Kemhan Kosel Kim Min-seouk mengatakan bahwa balon pembawa selebaran bahkan sudah memasuki Seoul selain kota-kota lain di perbatasan.
Propaganda gaya Perang Dingin ini dimulai kembali oleh kedua negara setelah Korut melakukan uji coba nuklir pada 6 Januari lalu. Korsel juga kembali melakukan propaganda dengan pengeras suara ke arah Korsel, berisi imbauan dan lagu K-pop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Korsel itu dibalas Korut dengan cara yang sama dan menerbangkan balon pembawa selebaran. Propaganda dan perang urat syaraf semacam itu sebenarnya telah dihentikan kedua negara sebagai bentuk penurunan ketegangan tahun 2004.
Pejabat Korsel mengaku yakin propaganda melalui pengeras suara berdampak besar bagi warga dan tentara Korut di dekat perbatasan. Mereka juga yakin selebaran propaganda Korut tidak akan berakibat apa-apa pada warga Korsel yang telah menikmati banyak kebebasan.
Korsel dan Amerika Serikat mengecam uji coba nuklir Korut dua pekan lalu. Pemimpin Korut Kim Jong Un mengaku mereka berhasil mengembangkan bom hidrogen.
Klaim Korut ini disangsikan oleh para ahli nuklir. Namun Barat tetap mengantisipasi kemajuan Korut di bidang nuklir, salah satunya dengan mendorong sanksi baru di Dewan Keamanan PBB.
Korsel dan Korut masih dalam status berperang setelah Perang Korea hanya membuahkan gencatan senjata pada 1953, bukan perjanjian damai. Saat ini sekitar 28.500 tentara AS ada di Korsel sebagai bentuk pertahanan terhadap Korut.
(stu)