Erdogan Gugat Pemimpin Oposisi yang Menjuluki Dia Diktator

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 18:34 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggugat pemimpin oposisi hingga setara ratusan juta rupiah karena menjulukinya sebagai pemimpin diktator.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggugat pemimpin oposisi hingga setara ratusan juta rupiah karena menjulukinya sebagai pemimpin diktator. (Reuters/Kayhan Ozer/Presidential Palace Press Office)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggugat pemimpin oposisi hingga setara ratusan juta rupiah karena menjulukinya sebagai pemimpin diktator.

Seperti diberitakan Reuters, Senin (17/1), gugatan dilayangkan terhadap pemimpin Partai Rakyat Republik, Kemal Kilicdaroglu, yang mengomentari penyelidikan pemerintah Erdogan terhadap para akademisi yang menandatangani petisi menentang aksi militer terhadap warga Kurdi di selatan Turki.

"Akademisi yang mengungkapkan pendapat mereka ditangkapi satu per satu atas perintah yang diberikan oleh diktator," kata Kilicdaroglu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kilicdaroglu, langkah Erdogan terhadap para akademisi adalah bentuk pengekangan pendapat.

Pengacara Erdogan langsung melayangkan gugatan atas dakwaan "menghina presiden secara terbuka" dengan ancaman penjara hingga empat tahun lamanya. Sebagai anggota dewan, Kilicdaroglu memiliki imunitas atas dakwaan itu. Namun parlemen bisa ambil suara untuk menghapuskan kekebalan tersebut.

Erdogan juga melayangkan gugatan sipil yang berbeda, menuntut Kilicdaroglu membayar kompensasi sebesar 100 ribu lira Turki atau lebih dari Rp450 juta atas tuduhan pencemaran nama baik.

Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag mengecam pernyataaan Kilicdaroglu di akun Twitternya: "Saya kasihan pada Kilicdaroglu karena tidak bisa mengkritik presiden kita tanpa menghina dia."

"Hanya mereka yang kurang cerdas, pengetahuan dan moral yang bisa menghina seseorang seperti itu dengan dalih kebebasan berekspresi," ujar Bozdag.

Jumat lalu, Turki menahan 24 akademisi atas tuduhan menyebar propaganda teroris. Menurut Erdogan, petisi yang ditandatangani oleh 1.000 orang termasuk filsuf Amerika Serikat Noam Chomsky, sangat "kelam, keji dan brutal".

Erdogan yang menguasai perpolitikan Turki selama lebih dari satu dekade, pertama sebagai perdana menteri kemudian presiden, telah menggugat banyak orang yang dianggap mengkritik pemerintahannya, mulai dari kartunis, remaja dan mantan pemenang Miss Turki. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER