Sarah Palin Dukung Donald Trump Jadi Presiden AS

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2016 10:11 WIB
Calon kandidat presiden AS, Donald Trump, mendapat dukungan dari Sarah Palin, mantan kandidat wakil presiden AS dalam pemilu 2008 lalu.
Calon kandidat presiden AS, Donald Trump, mendapat dukungan dari Sarah Palin, mantan kandidat wakil presiden AS dalam pemilu 2008 lalu. (Reuters/Mark Kauzlarich)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon kandidat presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2016, Donald Trump, mendapat dukungan dari Sarah Palin, mantan gubernur Alaska yang sempat mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi John McCain dalam pemilu AS 2008.

Trump merupakan taipan real-estate dan bintang reality show yang kemudian memasuki percaturan politik AS dengan mencalonkan diri sebagai presiden. Hal yang sebaliknya terjadi pada Palin, yang mengawali karir dari politisi tetapi kini dikenal sebagai bintang reality show 'Amazing America with Sarah Palin' dan pemilik situs berita 'Sarah Palin Channel.'

Di mata para pemilih AS, Trump dan Palin memiliki banyak kesamaan. Meskipun Palin tak terpilih dalam pemilu 2008, gaya kampanye Palin serupa dengan Trump, yaitu dengan melontarkan komentar kontroversial untuk menarik perhatian masyarakat dan menjadi topik utama di berbagai media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bangga mendukung Donald J. Trump sebagai presiden," bunyi pernyataan Palin dalam kampanye Trump yang dirilis pada Selasa (20/1).

Menanggapi dukungan Palin, Trump menyatakan dia merasa "sangat dihormati."

"Dia adalah teman, dan tokoh berkualitas yang sangat saya hormati," kata Trump dalam kampanyenya.

Palin dijadwalkan menghadiri kampanye Trump di Ames, sebuah kota di pusat Iowa, negara bagian pertama yang akan memilih calon presiden dari Partai Republik dan Partai Demokrat dalam dua minggu ke depan.

Trump bersaing ketat dengan Senator Texas, Ted Cruz di Iowa, wilayah yang terkenal sebagai basis dukungan untuk partai konservatif dan Kristen evangelis.

Ketika McCain menggandengnya sebagai calon presiden untuk Partai Republik pada 2008, Palin tengah menjabat sebagai gubernur Alaska.

Dalam kampanyenya lalu, Palin kerap kali mengetengahkan pembelaan untuk nilai-nilai konservatif AS. Mantan pemenang kontes kecantikan yang memiliki senjata dan hobi berburu ini sempat menyatakan bahwa menurutnya para pejabat AS harus lebih berfokus kepada upaya meningkatkan pengeboran minyak ketimbang khawatir soal perubahan iklim.

Sementara Trump merupakan taipan real-estate dari New York City yang kerap berkampanye dengan menghina politisi lain di kedua partai. Salah satu komentar kontroversial yang dilontarkannya adalah dengan menyerukan pelarangan seluruh Muslim memasuki AS, dan menilai imigran Meksiko hanya menjadi pelaku kriminal di AS.

Dalam berbagai jajak pendapat, Trump memimpin sebagai calon kandidat favorit dari partai Republik, sementara Hillary Clinton memimpin dalam jajak pendapat Partai Demokrat.

McCain dan Palin kalah dalam pemilu 2008, yang dimenangi Barack Obama dan Joe Biden. Meskipun mengawali karir dari politisi, Palin kini tak ubahnya bagai selebiriti AS. Warga AS bahkan kerap berkostum ala Palin dalam perayaan Halloween.

Pada 2009, Palin mengundurkan diri sebagai gubernur Alaska, dan berprofesi sebagai pengamat politik konservatif dan produser serta bintang reality show tentang keluarga besarnya yang sangat menikmati keindahan alam Alaska.

Pakar politik dari Partai Republik, Joe Bretell menilai dukungan Palin tidak akan banyak membantu Trump dalam kampanyenya, "di luar pemberitaan media."

Lindsey Graham, senator Partai Republik dari Carolina Selatan yang juga sempat dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden menyatakan, "Sarah Palin tidak bisa menyelamatkan kegilaan Donald Trump," mengacu kepada sederet komentar kontroversial Trump dalam kampanyenya. (ama/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER