Jakarta, CNN Indonesia -- Jika terlalu banyak bicara di Badiraguato, Meksiko, orang dapat kehilangan nyawanya. Keluarga mereka bahkan dapat ditembak dan dibunuh.
Media Meksiko melaporkan 15 kasus pembunuhan di Badiraguato bulan lalu. Tujuh orang lainnya dibunuh pada November lalu.
Kota di utara negara bagian Sinaloa ini adalah tempat kelahiran gembong narkoba kenamaan, Joaquin "El Chapo" Guzman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir
CNN, merujuk pada data pemerintah, kekerasan kasus narkoba di Sinaloa pada 2015 telah menewaskan 633 orang.
Negara bagian berpenghuni 3.700 orang inipun menjadi daerah kelima paling mematikan di Meksiko. Sementara itu, jumlah warga di Sinaloa hanya mencapai 2,8 juta, bertengger di posisi 16 dari 32 daftar negara bagian dengan populasi terpadat di Meksiko.
Badiraguato sendiri berada di daerah Segitiga Emas, tepat di titik pertemuan antara negara bagian Sinaloa, Chihuahua, dan Durango. Bagi aparat penegak hukum, Badiraguato merupakan segitiga emas, di mana produksi ganja dan opium berkembang dan terus tumbuh.
Di tanah ini pula, banyak kartel narkoba tumbuh, termasuk pimpinan El Chapo, gembong paling dicari di dunia yang akhirnya ditangkap pada 8 Januari lalu.
Guzman lahir di salah satu desa di Badiraguato yang bernama La Tuna atau berarti pir berduri. Dalam sebuah sesi pertemuan yang digagas oleh Rolling Stone, Guzman menuturkan kisahnya kepada Sean Penn ketika tumbuh di desa tersebut.
Ia mulai bercerita bahwa ia tumbuh di lingkungan yang sangat miskin. Saat kecil, Guzman sering berjualan jeruk dan minuman ringan.
Keluarga Guzman biasanya menanam jagung dan kacang-kacangan di kebun mereka. Sinaloa memang merupakan negara bagian paling subur di Meksiko. Daerah ini merupakan penghasil 30 persen produk konsumsi di Meksiko.
Namun, kurangnya kesempatan kerja di tanah subur ini membuat banyak orang seperti El Chapo terlibat dalam usaha ilegal berlaba tinggi, seperti penjualan ganja dan opium.
El Chapo merasa aman di daerah ini.
Pada Februari 2014, ia dibekuk di Mazatlan, resor tepi pantai di Sinaloa. Setelah kabur dari Altipano pada Juli 2014, El Chapo kembali ditangkap di Los Mochis di pesisir Sinaloa.
Namun menurut seorang penulis asal Meksiko, Jose Reveles, memang bukan hanya Badiraguato yang menjadi surga bagi para pengedar narkoba, tapi seluruh Sinaloa.
"Amado Carrillo lahir di Sinaloa, Beltran Leyva bersaudara (pemimpin kartel terkenal di Meksiko tengah) juga lahir di Sinaloa. Ini merupakan negara bagian yang memproduksi beberapa orang paling penting dalam organisasi peredaran narkoba," kata Reveles.
Jika digabungkan, seluruh kartel di Sinaloa memasok sebagian besar ganja, kokain, dan heroin yang dikonsumsi oleh warga Amerika selama tiga dekade belakangan.
Mitos uang peredaran narkobaSelama bertahun-tahun, Guzman sendiri selalu mengambil peran layaknya "Robin Hood" bagi Sinaloa dan daerah sekitarnya.
Namun, Wali Kota Badiraguato, Mario Valenzuela, mengatakan bahwa ia tidak percaya ada perputaran uang begitu besar hasil perdagangan narkoba yang digunakan untuk membangun daerahnya.
"Itu adalah mitos yang mereka buat, mengatakan bahwa gembong narkoba menaruh investasi di Badiraguato," katanya.
Menjabarkan lebih lanjut, Valenzuela berimbuh, "Saya tidak melihat satupun gedung untuk menjalankan pekerjaan itu. Saya tidak pernah melihat pekerjaan publik, tempat latihan atletik, gudang, sistem perairan, sekolah, pengairan, rumah, atau rumah sakit yang dibangun dengan uang hasil penjualan narkoba atau dari gembong narkoba."
Namun, beberapa warga anonim mengakui memang ada sesuatu terjadi di sekitar mereka, hal yang tidak akan dibicarakan oleh siapapun. Menurut mereka, hal ini membuat mereka memiliki isnting untuk bertahan, jauh dari kebijakan hukum dan pengetahuan dunia.
Meskipun transaksi kartel narkoba mulai terlacak, tak ada pihak yang benar-benar paham bagaimana sistemnya.
Contoh kecilnya, delapan anggota kartel yang diserbu pada Desember lalu, hingga kini tak diketahui jelas identitasnya. Mereka bahkan mungkin akan dianggap tidak pernah ada.
(stu)