Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS mengungkapkan bahwa dua dari sembilan pelaku penyerangan di Paris, Perancis, November lalu adalah warga Irak.
Diberitakan Reuters, Rabu (20/1), hal ini disampaikan Irak dalam majalah online edisi terbaru mereka "Dabiq" seperti yang diungkapkan oleh lembaga pengawas terorisme SITE.
Dalam majalah itu, ISIS mengatakan bahwa dua pelaku penyerangan bernama alias "Ukashah al Iraqi" dan "Ali al Iraqi". Al Iraqi dalam nama ini bisa berarti "dari Irak."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya dua orang ini tidak diketahui identitasnya dalam penyerangan yang menewaskan 130 orang di beberapa tempat di Paris itu.
Ali dan Ukashah adalah pengebom bunuh diri yang mencoba memasuki stadion Stade de France saat sedang dilangsungkan pertandingan sepakbola yang dihadiri Presiden Francois Hollande.
Keduanya tidak bisa diidentifikasi karena paspor Suriah yang mereka bawa ternyata palsu.
Ada sembilan pelaku penyerangan saat itu yang membagi diri dalam tiga kelompok. Penyerangan dilakukan di stadion sepakbola, cafe, dan gedung konser.
Tujuh orang di antaranya berhasil diidentifikasi polisi. Seorang masih buron, yaitu Salah Abdeslam, yang diduga kabur ke Belgia saat penyerangan terjadi.
Serangan ini memicu status siaga teror di beberapa negara Eropa.
(den)