Dukung Cuitan Serang Bush, Trump Jadi Perbincangan di Medsos

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2016 16:08 WIB
Donald Trump kembali menjadi perbincangan di media sosial Twitter karena membagikan ulang cuitan yang menyerang rivalnya, Jeb Bush.
Donald Trump kembali menjadi perbincangan di media sosial Twitter karena membagikan ulang cuitan yang menyerang rivalnya, Jeb Bush. (Reuters/Randall Hill)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump kembali menjadi perbincangan di media sosial Twitter karena membagikan ulang cuitan dari akun @WhiteGenocideTM yang menyerang rivalnya, Jeb Bush.

Trump terkenal sebagai kandidat calon presiden AS yang penuh kontroversi, seperti menyerukan pelarangan Muslim untuk memasuki AS dan menyebut imigran Meksiko di AS hanya menjadi pelaku kriminal. Dalam sejumlah pidatonya, Trump juga kerap menghina sejumlah rivalnya dalam perebutan kursi presiden AS.

Pada Jumat (22/1), Trump membagikan ulang cuitan dari akun Twitter  @WhiteGenocideTM atas nama Trumpovitz yang berbunyi, "@realDonaldTrump Poor Jeb. Aku bersumpah melihatnya di luar Menara Trump suatu hari!" disertai sebuah foto yang sudah diedit, menggambarkan pria berwajah Bush tengah memegang papan tanda, "Pilih Trump."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam akun Twitter itu, disebutkan bahwa sang pemilik berlokasi di "Jewmerica" dan memajang foto Lincoln Rockwell, tokoh gerakan neo-Nazi terkemuka di AS.

Tindakan Trump untuk membagikan ulang cuitan tersebut menandakan dukungannya bagi akun media sosial yang menyerang Bush. Menanggapi hal ini, direktur komunikasi Bush, Tim Miller, mencuit, "Cuitan anti-Jeb dari Trump sekarang termasuk [membagikan ulang cuitan dari] akun neo-Nazi. Di cuitan yang lain, [Trump] menyebut Jeb seorang Nazi," ujarnya dalam akun Twitter, @Timodc.

Tim kampanye Trump sampai saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini. Trump kini tengah menggalang dukungan untuk pencalonan presidennya di Iowa pada 1 Februari 2016, dan New Hampshire pada 9 Februari 2016.

Ini bukan kali pertama Trump menyerang Bush di media sosial. November lalu, Trump mencuit kolase penyerangan terhadap Bush, yang merupakan mantan Gubernur Florida, dengan menampilkan foto swastika. Trump kemudian dikabarkan menghapus kolase tersebut. 

Seruan Trump untuk melarang masuk umat Muslim ke AS memicu berbagai perdebatan. Pekan lalu, kelompok supremasi kulit putih membagikan ribuan selebaran yang menyerukan untuk memilih Trump, karena "kita tidak perlu warga Muslim." (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER