Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen anti teror Malaysia berhasil menangkap tujuh terduga militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah penggerebekan. Kepala polisi Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan aksi ini dilakukan pihaknya sejak Jumat (22/1) kemarin.
Terduga teroris, kata Abu Bakar berusia antara 26 hingga 50 tahun dan sudah ditahan di Kuala Lumpur, Johor, Kedah, Pahang, dan Selangor. Penangkapan sendiri dilakuka Divisi anti teror cabang Bukit Aman. “Semua (terduga teroris) ditangkap dalam operasi khusus yang digelar sejak Jumat,” kata Abu Bakar seperti dikutip laman Thestar.com, Ahad (24/1).
Para tersangka berencana menggelar teror di lokasi-lokasi strategis di Negeri Jiran. Salah satu yang tertangkap menerima pesanan dari tokoh militan terkenal Muhammad Wanndy Mohamed Jedi. Adapun lainnya menerima pesanan dari pemimpin Katibah Nusantara Bahrun Naim, yang diduga menjadi otak teror dan peledakan bom di Jalan Thamrin beberapa waktu lalu.
Abu Bakar mengatakan dua tersangka ditangkap di Johor. Salah satunya berprofesi sebagai asisten manajer di wilayah Nusajaya dan seorang penjaga toko di sebuah pabrik. “Dua tersangka lain ditangkap di Kedah. Salah satu di antaranya penjual cendol berusia 50 tahun dari Trengganu yang bertanggung jawab mengumpulkan dana untuk menutupi biaya bagi mereka yang ingin bergabung dengan ISIS,” ujar Abu Bakar.
Tiga tersangka lain termasuk seorang tenaga keamanan ditangkap di Gombak (Selangor, Kuala Lumpur, dan Pahang. Dari penangkapan pihak keamanan Malaysia berhasil menyita 30 peluru pelbagai kaliber, buku-buku soal jihad, bendera ISI, dan sebuah video propaganda. ke tujuh tersangka ditangkap berdasarkan undang-undang keamanan negara Malaysia, Security Offences (Sosma) tahun 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(bag)