Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengancam akan menyerang Gaza lebih hebat dibanding tahun 2014 jika Hamas kembali menyerang Israel dari terowongan bawah tanah.
Berbicara dalam pertemuan tahunan duta besar dan konsul jenderal Israel pada Minggu (31/1), Netanyahu menyinggung soal ancaman terowongan Hamas.
"Jika kita diserang dari terowongan di Jalur Gaza, kita akan merespons dengan kekuatan yang lebih hebat terhadap Hamas, lebih hebat dibanding yang digunakan dalam Operasi Pelindung Perbatasan," kata Netanyahu, dikutip
Jerusalem Post.
Operasi Pelindung Perbatasan adalah nama sandi penyerangan Israel ke Gaza tahun 2014. Saat itu, lebih dari 2.300 warga Gaza terbunuh oleh roket Israel, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap kita tidak perlu melakukannya, tapi kemampuan penyerangan dan pertahanan kita berkembang cepat, dan saya tidak menyarankan ada yang coba mengujinya," tegas Netanyahu lagi.
Pernyataan Netanyahu ini disampaikan menyusul tewasnya tujuh anggota sayap militer Hamas, Izzadin Kassam, yang terbunuh tertimpa dinding terowongan bawah tanah.
Dalam pemakaman mereka Jumat pekan lalu, pejabat senior Hamas Ismail Haniyeh bersumpah akan tetap membangun jaringan terowongan bawah tanah.
Terowongan ini penting bagi Hamas dan rakyat Gaza, salah satunya untuk memasok bahan bantuan bagi daerah yang diblokade oleh Israel itu. Selain itu, terowongan ini digunakan untuk perlindungan saat terjadi serangan Israel.
Pejabat Hamas mengaku bangga pada ratusan orang yang bekerja secara rahasia "untuk mempersiapkan pertahanan dan perlindungan terhadap rakyat kita di bawah tanah."
"Jalur Gaza telah membangun terowongan pertahanan yang jumlahnya lebih banyak dua kali lipat ketimbang di Vietnam saat perang, subjek yang dipelajari di sekolah militer," kata Haniyeh.
Haniyeh menegaskan bahwa Hamas telah mempersiapkan pertempuran berikutnya dengan Israel.
"Sayap militer telah membangun terowongan di sekitar Gaza untuk bertahan dan membebaskan masjid Al-Aqsa dan tempat suci," lanjut dia lagi.
(stu)