Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Norwegia memberikan bantuan dana kepada pemerintah Indonesia sebesar US$50 juta atau sekitar Rp688 miliar untuk program restorasi gambut. Bantuan dana ini akan dibagi ke dalam dua tahapan pemberian.
Menteri Lingkungan Hidup Norwegia Vidar Hegelsen mengatakan bantuan diberikan karena pemerintah Norwegia mengapresiasi tindakan Indonesia dalam mengatasi persoalan kebakaran hutan dan perlindungan lahan gambut.
"Norwegia akan mendukung Indonesia dalam bentuk kerja sama jangka panjang untuk perlindungan hutan dan ekosistemnya,"kata Vidar di Istana Merdeka, Rabu (3/2).
Vidar mengatakan pemerintah Norwegia melihat banyak kerja sama digalakkan di Indonesia terkait perlindungan hutan, termasuk melibatkan masyarakat sipil, pemerintah hingga sektor swasta. Hal itu didapatkan setelah melakukan diskusi dengan swasta serta lembaga non profit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, ada kepercayaan atas pengelolaan lahan gambut yang dilakukan Indonesia," kata Vidar.
Lebih jauh, Vidar mengatakan bantuan sebesar dana tersebut akan diberikan dalam dua tahapan. Tahap pertama yakni pada tahun ini sebesar US$25 juta atau setengah dari jumlah total pemberian.
"Kalau ada perkembangan baru akan kami berikan lagi tahap berikutnya,"kata Vidar.
Sebelumnya, Norwegia juga pernah memberikan dana bantuan ke Indonesia dalam proyek REDD plus pada 2013 dengan jumlah dana sebesar US$1,4 juta atau sekitar Rp19 miliar untuk program pencegahan kebakaran hutan.
Dana akan diberikan jika Indonesia dapat membuktikan mereka mampu melindungi hutan dan mengurangi kebakaran hutan. Namun, dari jumlah tersebut, hanya setengahnya yang akhirnya diberikan kepada pemerintah Indonesia.
Saat itu, proyek percontohan REDD plus dilaksanakan di beberapa provinsi termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Namun, belum selesai proyek dilaksanakan, kebakaran hutan kembali melanda enam provinsi di Indonesia. Atas dasar itu, Badan Restorasi Gambut akhirnya dibentuk pemerintah.
Kini, setelah Badan Restorasi Gambut dibentuk, Norwegia kembali menunjukkan keinginannya untuk membantu pembiayaan program tersebut.
Dalam kesempatan sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan dukungan pemerintah Norwegia sudah berlangsung sejak 2011, terutama dengan adanya Letter of Intent antara kedua negara.
Bantuan dana US$50 juta diberikan, katanya, karena Norwegia menyatakan dukungan atas pembentukan Badan Restorasi Gambut di Indonesia.
"Menteri Lingkungan Hidup Norwegia juga menyampaikan kepada Pak Jokowi beberapa hal di sekitar kita yang mesti diperbaiki demi tujuan perlindungan hutan dan lahan gambut," kata Siti.
(den)